Tatkala Dolar Gagal Tembus Level Tertinggi 20 Tahun

0
50

Dolar AS konsolidasi dan gagal lanjutkan kenaikan di dekat level puncak 20 tahun di sesi Selasa sementara saingannya dari Aussie hingga Euro mengalami penurunan tajam seiring pasar bersiap untuk kenaikan suku bunga agresif dari Federal Reserve minggu ini.

Ekspektasi kenaikan 75 basis poin pada akhir pertemuan dua hari pada hari Rabu hampir dipastikan terjadi, menurut Fedwatch Tool CME dengan bank investasi seperti Goldman Sachs memperkirakan kenaikan suku bunga 75 basis poin pada Juni dan Juli, dan kenaikan 50 basis poin di September.

Kenaikan 75 basis poin akan menjadi yang terbesar sejak 1994 dan dengan pasar saham dunia mengalami kerugian besar, daya tarik dolar sebagai aset safe-haven juga meningkatkan daya pikatnya.

“Tidak ada tanda-tanda menarik dari bargain hunting pada mata uang berisiko atau profit taking pada posisi long dolar setelah kenaikan kemarin … Anda tidak ingin short dolar dalam skenario itu,” kata Kenneth Broux, ahli strategi di Societe Generale di London.

Angka inflasi pada Jumat kemarin memicu hari terburuk pada obligasi Treasury dua tahun AS sejak 2009; mengiri kenaikan data CPI AS pada Jumat, imbal hasil naik sekitar 54 bps, pergerakan terbesar dua hari sejak tepat setelah runtuhnya Lehman pada 2008, kata Deutsche Bank.

Melebarnya perbedaan suku bunga mendukung Amerika Serikat telah meningkatkan daya tarik greenback sementara pengurangan posisi beli juga membantu para pelaku pasar menumpuk posisi perdagangan dolar yang panjang.

Investor hanya memiliki 12 miliar dolar, yang kira-kira seperempat dari rekor yang telah lama dibentuk pada awal siklus pengetatan AS terakhir pada tahun 2015.