Trump: Ekonomi AS Bisa Goyang Jika Dihantam Terus Oleh Corona

0
64

JAVAFX – Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Kamis (5/3) waktu setempat, mengatakan bahwa ekonomi AS mungkin menghadapi tekanan dari penyebaran wabah virus covid-19 yang meluas hingga ke seluruh dunia.

Dikutip dari laman Reuters Jumat (06/03) pagi, penyebaran virus telah menyebabkan penurunan tajam di bursa saham dan menambah ketakutan akan penurunan ekonomi tepat saat Presiden dari Partai Republik itu meminta warga Amerika untuk memilihnya kembali meneruskan masa jabatan kedua.

Lebih dari 3.000 orang telah terbunuh oleh virus corona, sekitar 3,4% dari mereka yang terinfeksi jauh di atas tingkat kematian akibat flu musiman di bawah 1%. Virus itu terus menyebar dengan cepat di luar pusat wabah di Cina, dengan Italia semalam melaporkan lompatan kematian menjadi total 79.

“Penanganan wabah virus ini akan berhasil. Semua orang harus tenang. Kami memiliki rencana untuk setiap kemungkinan yang ada dan saya pikir itulah yang harus kami lakukan. Kami harap itu (virus) tidak berlangsung terlalu lama,” kelas Trump.

Pelonggaran kebijakan moneter yang telah dilakukan The Fed di Amerika Serikat yang dipicu oleh kekhawatiran terhadap dampak ekonomi dari epidemi virus corona yang kian meluas hingga ke seluruh dunia.

The Fed menegaskan kembali akan memantau perkembangan dan implikasinya untuk prospek ekonomi dan akan menggunakan alat-alatnya dan bertindak sesuai untuk mendukung ekonomi.

Pembicaraan tersebut datang setelah setelah penurunan suku bunga yang dilakukan oleh Federal Reserve. Federal Reserve menurunkan kisaran target untuk dana federal atau suku bunga acuan sebesar 50bps menjadi 1.00-1.25% dalam langkah darurat yang diambil pada Selasa 3 Maret. Fed mengatakan virus corona menimbulkan resiko yang berevolusi terhadap kegiatan ekonomi.

Ini adalah pemangkasan suku bunga tingkat darurat pertama sejak krisis keuangan pada 2008 yang lalu meskipun pasar sudah menetapkan potongan 50bps atau 75bps dalam pertemuan FOMC 18 Maret nanti. Langkah ini mengikuti pengumuman negara G7 yang dibuat sebelumnya pada hari dimana pembuat kebijakan menegaskan kembali komitmen mereka untuk mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, meskipun gagal memberikan tindakan spesifik.

Trump mengulangi pernyataannya bahwa pembatasan perjalanan yang diberlakukannya terhadap Cina pada awal krisis telah membantu membatasi penyebaran wabah virus covid-19 di Amerika Serikat. Korban meninggal di AS akibat virus tersebut meningkat menjadi 12 orang pada Kamis dan 53 kasus baru muncul di seluruh negeri. Lebih dari 3.200 orang di seluruh dunia telah meninggal karena penyakit pernapasan virus ini yang dapat menyebabkan pneumonia.

Senat AS pada Kamis meloloskan RUU anggaran $8,3 miliar untuk memerangi wabah virus, sehari setelah DPR AS menyetujuinya. RUU tersebut kini berada di meja Trump untuk segera ditandanganinya.