Yen dan Dolar Australia Bergerak Minim Jelang Fed Meeting

0
307

JAVAFX – Yen dan dolar Australia bergerak minim jelang Fed meeting membuat keyakinan pasar bahwa kemungkinan besar ada kejutan dari bank sentral AS dini hari nanti.

Sebetulnya dolar Aussie bergerak positif tipis setelah dari China dilaporkan bahwa keluaran industrinya lebih baik. AUDUSD diperdagangkan di level 0,7539 atau naik 0,03% dibandingkan penutupan kemarin, sedangkan USDJPY sedang berada di level 109,95 atau turun 0,09%.

Indeks dolar yang membandingkan greenback atau dolar AS dengan 6 mata utama dunia lainnya, sedang menguat 0,07% di level 96,90.

Tadi pagi China melaporkan industrial production untuk bulan Mei naik lebih besar dari perkiraan jadi 6,5% dan penjualan eceran atau retail sales masih bertahan di level kenaikan 10,7%, sementara itu fixed asset investment atau investasi aset tetap dinyatakan sedikit dibawah perkiraan pasar menjadi 8,6%.

Semalam, greenback mengalami pelemahannya terendah sejak 2 bula lalu terhadap dolar Kanada setelah menguatnya permintaan kepada loonie atau dolar Kanada setelah seorang senior di bank sentral Kanada atau BoC menyatakan bahwa kemungkinan besar BoC akan siap bila suku bunganya naik sewaktu-waktu.

Carolyn Wilkins, senior deputi gubernur dj Bank of Canada menyatakan di Senin malam bahwa para anggota BoC membutuhkan evaluasi ulang terhadap kebutuhan tingkat suku bunga yang selama ini dipertahankan di level rendahnya dimana ekonomi Kanada sebetulnya sudah mulai menguat setelah harga minyak dunia mengalami perbaikannya sejak akhor tahun lalu.

Seiring dengan pernyataan Wilkins tersebut, persentasi kenaikan suku bunga di 2017 mengalami perlonjakan ekspetasi sebesar 72% dimana sebagian besar partisipan memperkirakan pula bahwa hal ini bisaberlanjut hingga tahun depan, padahal beberapa bulan lalu bank sentral menyatakan bahwa suku bunganya akan diturunkan.

Pergerakan yang tinggi di loonie tersebut diikuti pula dengan pergerakan pound sterling dimana recoveri mata uang Inggris atau cable tersebut terbantu oleh data inflasi Inggris yang mencetak angka inflasi tertinggi sejak 4 tahun kebelakang atau sejak Juni 2011. CPI Inggris naik dari 2,7% menjadi 2,9%, semakin meninggalkan target Bank of England yang hanya 2%.

Dari pagi, pergerakan mata uang yen dan dolar Aussie masih flat dimana fokus kapitalisasi pasar tertuju ke the Fed yang berencana akan menaikkan suku bunganya yang kedua kali di tahun ini pada dini hari nanti sehingga sisi pelemahan dolar AS terbatas.

Dolar AS hanya bergerak menjauhi level terendahnya dimana investor masih melihat prospek kenaikan suku bunga lebih lanjut dimana sebelumnya penurunan telah terjadi cukup dahsyat di minggu lalu seakan membalas kenaikannya ketika Trump terpilih menjadi presiden AS di November tahun lalu.

Dari monitor the Fed mengenai kenaikan suku bunga sudah terpantau lebih dari 90% keyakinan pasar bahwa Fed fund rate naik dari 0,75%-1% menjadi 1 hingga 1,25% di minggu ini.

Sementara suku bunga the Fed naik, namun sebetulnya investor lebih was-was terhadap suara dari Janet Yellen yang bisa didengar setelah FOMC meeting berakhir, dimana investor melihat keraguan yang mendalam terhadap kesehatan ekonomi AS akhir-akhir ini.

Beberapa waktu lalu dilaporkan situasi tenaga kerja AS mulai kedodoran sehingga dapat dibaca sebagai akan turunnya laju pertumbuhan ekonominya. Sedangkan harga energi terus menunjukkan tren yang melemah sehingga ini juga dapat diartikan bahwa laju inflasi kemungkinan besar juga akan melamban.

Sumber berita: Forex Factory, FXStreet, Investing, Marketwatch
Sumber gambar: inside retail