Yen Lanjutkan Tekanannya Ke Greenback

0
57

JAVAFX – Berita forex di hari Kamis(15/3/2018), yen lanjutkan tekanannya ke greenback lagi pada perdagangan pasar uang Asia Pasifik hingga jelang siang hari ini, di mana yen masih bergerak menguat sebagai bentuk munculnya perilaku safe haven di saat investor membutuhkan naungan keamanan investasinya.

Sejauh ini USDJPY untuk sementara berada di level 105,83 dimana yen bergerak menguat untuk sementara ini. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7870 dimana dolar Australian melemah sejenak. Untuk yuan, atau USDCNY untuk sementara bergerak di level 6,3065 dimana yuan sementara mendatar.

Secara garis besar memang dolar AS melanjutkan untuk mengalami tekanan dari mata uang utama dunia apalagi yen sebagai bentuk aksi lanjutan dari beberapa hari ini, dengan pertimbangan sebagai bentuk aksi perlawanan investor terhadap sikap dari presiden AS Donald Trump yang telah memecat Menteri Sekretaris Negara Rex Tillerson dan menggantikannya dengan sosok yang lebih kontroversional Mike Pompea yang merupakan bekas ketua CIA.

Situasi ini tentu tidak menguntungkan bagi mata uang AS tersebut karena investor ingin situasi aman yang akan terjadi sebelumnya dengan rencana pertemuan Presiden Trump dengan pemimpin Korea Utara Presiden Kim Jong-un yang rencananya akan diselenggarakan pada Mei nanti.

Investor juga merasa khawatir terhadap masa depan perdagangan dunia pasca tadi pagi Gedung Putih memberikan tekanan kepada China untuk segera mengurangi defisit perdagangan AS dengan nilai $100 milyar dalam waktu dekat ini sehingga ancaman perang dagang dunia makin menggelora.

Sejauh ini dolar AS telah tertekan 0,4% sejak awal pekan oleh yen karena investor terus mencari pengaman investasinya karena Washington terus berusaha untuk melemahkan nilai dolar AS. Kondisi tersebut sedikit disayangkan banyak pihak terutama penasehat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow yang menginginkan nilai dolar AS tidak terpuruk lebih lanjut karena dapat membahayakan ekonomi AS sendiri.

Dari data ekonomi AS semalam bahwa kondisi penjualan eceran AS terus mengalami tekanan 3 bulan berturut-turut sehingga kondisi ini memang tidak akan membantu kenaikan suku bunga the Fed secara agresif, apalagi data inflasinya juga mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga sebaiknya bertahap dan hanya 3 kali saja di tahun ini.

Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx, Forexfactory, Dailyfx
Sumber gambar: Reuters