Yen Menekan Greenback Lagi

0
53

JAVAFX – Berita forex di hari Senin(12/3/2018), yen menekan greenback lagi pada perdagangan pasar uang Asia Pasifik hingga jelang siang hari ini, di mana yen masih bergerak menguat setelah investor melihat bahwa kondisi kenaikan suku bunga the Fed mungkin tidak akan naik secara agresif.

Sejauh ini USDJPY untuk sementara berada di level 106,61 dimana yen bergerak menguat untuk sementara ini. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7867 dimana dolar Australian menguat sejenak. Untuk yuan, atau USDCNY untuk sementara bergerak di level 6,3247 dimana yuan sementara melemah.

Secara garis besar memang dolar AS sedikit mengalami tekanannya dari mata uang utama dunia termasuk yen sebagai bentuk aksi ambil untungnya, dengan pertimbangan sebagai bentuk aksi perlawanan investor terhadap sikap dari data tenaga kerja AS yang kurang begitu mendukung kenaikan suku bunga the Fed yang bisa agresif.

Data nonfarm payroll memang membaik daripada periode sebelumnya, sayangnya tingkat pengangguran di bawah perkiraan pasar serta pertumbuhan upah yang kurang begitu membahagiakan pejabat the Fed yang ingin ada kenaikan suku bunga yang agresif.

Alhasil bursa saham di AS membaik, dan diikuti oleh bursa saham Asia hari ini yang juga membaik. Kondisi ini tentu membuat dolar AS kurang begitu diminati investor untuk sementara ini. Selain itu penguatan yen kurang begitu besar karena sisi fiskal Trump yang agak melunak dengan membebaskan Kanada dan Meksiko untuk tidak mengalami penambahan besaran tarif impor baja dan alumunium ke AS.

Kebijakan fiskal Trump untuk menaikkan tarif bea masuk baja dan alumunium ke AS terus bergaung di pasar, di mana pasar sudah mulai paham bahwa keinginan Presiden Trump agar tidak mengesahkan peraturan yang menurut mereka sangatlah tidak tepat ketika kondisi ekonomi AS yang sedang baik-baik saja.

Rupanya investor sadar bahwa usulan tarif baru Trump hanyalah sebuah taktik atau strategi sejenak untuk menekan Kanada dan Meksiko untuk setuju menandatangani usulan baru dari perjanjian NAFTA yang berlarut-larut tidak selesai. Kanada dan Meksiko adalah pemasok utama baja untuk AS dan sudah dibebaskan. Namun negara Asia dan Eropa sedikit meradang dan akan mengancam untuk membalasnya.

Beruntung upaya Korea Selatan yang telah berunding dengan Korea Utara membuat pasar sedikit mengincar pola risk appetite di mana Presiden Trump sudah sepakat untuk bertemu dan berunding dengan Presiden Kim Jong-un di bulan Mei untuk membahas program denuklirisasi dan membatalkan embargo ekonomi ke Pyongyang.

Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx, Forexfactory, Dailyfx
Sumber gambar: Reuters