Yen Mulai Berbalik Arah

0
50

JAVAFX – Berita forex di hari Jumat(22/9/2017), yen mulai berbalik arah untuk menguat terhadap dolar AS di perdagangan siang ini dikala pasar keuangan Jepang sedikit kuatir dengan perkembangan geopolitik Korea yang nampaknya akan memanas kembali.

Dalam sebuah wawancara dengan media setempat di Washington pagi tadi, Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho bahwa pihaknya kemungkinan besar akanmelakukan ujicoba senjata hidrogennya dalam waktu dekat di Pasifik. Menanggapi pernyataan Presiden Kim Jong-un bahwa Korea ingin sekali membalas perlakuan tidak adil dari AS tersebut.

Sebelumnya Presiden Kim menyatakan akan melakukan tindakan untuk memberikan pelajaran yang paling bersejarah sepanjang masa bagi AS. Namun Ri sebetulnya juga tidak terlalu mengerti dengan ucapan Presiden Kim tersebut, namun dirinya berpendapat bahwa Korea Utara mungkin bisa melakukan ujicoba bom hidrogen yang lebih besar dibandingkan bom hidrogen sebelumnya yang menimbulkan gempa 6,5 skala richter akhir Agustus sehingga guncangan keras sempat melanda terasa hingga Jepang.

Akibat ucapan Ri ini, membuat sementara USDJPY untuk bergerak melemah di level 111,84, AUDUSD untuk sementara bergerak flat di level 0,7923, USDCNY untuk sementara bergerak menguat di level 6,5784. Potensi safe haven yen kembali muncul, meski agak terbatas.

Keterbatasan ini sepertinya karena yen masih shock setelah secara tidak terduga, akhir pekan lalu Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe memanggil parlemen Jepang untuk memajukan jadwal pemilihan umum yang seharusnya pada awal tahun depan menjadi bulan depan, dimana Abe ingin mendapatkan legitimasi yang lebih utuh dalam menjalankan roda pemerintahannya sehingga ini merupakan alasan utama jadwal pemilu tersebut dimajukan.

Selain masalah pemilu yang dimajukan jadwalnya dan masalah Korea, pembatasan penguatan yen juga disebabkan dari hasil dari rapat suku bunga the Fed dimungkinkan masih menaikkan kembali suku bunganya sekali lagi di tahun ini dan dijawalkan akan menaikkan 3 kali di tahun depan, sekaligus akan mengurangi defisit neracanya $10 milyar perbulannya.

Yen tidak bisa menguat tajam karena BoJ menyatakan suku bunganya tetap di level negatif, sedangkan suku bunga jangka panjang tetap di 0% disertai masih melakukan pembelian aset-asetnya kembali senilai ¥80 trilyun. Alhasil bahwa kondisi ekonomi AS dibaca pasar masih akan baik-baik saja di masa depan sehingga investor masih nyaman untuk memegang greenback ketimbang yen. Namun sejauh ini, penguatan yen masih dikategorikan normal-normal saja dengan tetap bertahan di atas level ¥109 dan dibawah level ¥113.

Sumber Berita: Investing, MarketWatch, Reuters, Bloomberg
Sumber gambar: CNBC