Yen Rontok Lagi

0
64

JAVAFX – Yen rontok lagi alias tak kuasa hadapi tekanan greenback pada perdagangan hari ini di sesi Asia siang ini, menandakan bahwa kondisi di AS sedikit mengarahkan yen untuk melemah pasca Senat AS menyetujui rancangan anggaran pemerintah Trump yang baru
Secara umum dolar AS kali ini bergerak menekan mata uang utama Asia, ditambah lagi dengan membaiknya beberapa data ekonomi AS semalam seperti klaim pengangguran mingguan dan aktivitas industri di Philadelpia sehingga perdagangan kali ini untuk sementara USDJPY untuk bergerak menguat di level 113,20, AUDUSD untuk sementara bergerak menguat di level 0,7842, USDCNY untuk sementara bergerak menguat di level 6,6217.
Setelah laporan Beige Book dimana suku bunga the Fed akan naik sekali lagi di akhir tahun ini, data klaim pengangguran mingguan AS mencetak rekor terendah sejak 44 tahun silam, mengisyaratkan bahwa suku bunga the Fed memang layak terus naik hingga akhir tahun depan.
Hari ini tidak ada data ekonomi penting dari Asia, namun situasi di AS cukup membuat pasar agak panik di akhir pekan ini. Rancangan anggaran pemerintah AS sudah lewat dari genggaman Senat, yang dapat diartikan bahwa ruang pengesahan reformasi pajak Trump akan segera dilakukan tanpa ada rintangan dari Partai Demokrat.
Paket ekonomi reformasi pajak AS merupakan rancangan Partai Republik, dan sepertinya tidak sampai Desember, reformasi tersebut sudah bisa dijalankan oleh pemerintah Trump.
Seperti kita ketahui bahwa paket reformasi pajak ini adalah memangkas tingkat pajak penghasilan dari 35% menjadi 20%, sekaligus menyederhanakan pelaporan pajak pribadi dan pajak usaha AS. Reformasi pajak ini dipercaya dapat menambah akselerasi ekonomi AS dan diperkirakan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan cepat dimana akan ada tambahan 1% pertumbuhan dalam waktu kurang dari satu tahun sejak diterapkannya undang-undang pajak nantinya.
Hal ini tentu akan membuat pasar akan panik dengan posisi beli dolar AS yang tentu akan marak, apalagi beberapa negara khususnya di Asia kemungkinan akan sulit mengimbangi kencangnya ekonomi AS.
Jepang sendiri baru bisa ketahuan arah ekonominya 4 tahun kedepan setelah pemilu yang akan diselenggarakan hari Minggu ini. Sejauh ini, mayoritas suara akan diberikan kepada Shinzo Abe dibandingkan kepada Yorike Koike, sehingga bila memang Abe menang, maka Abenomics akan dilanjutkan dan terlihat kesannya adalah yen harus tetap melemah dikemudian hari karena suku bunga dapat dipastikan masih akan rendah.
Sumber Berita: Investing, MarketWatch, Reuters, Bloomberg
Sumber gambar: NNI.com