Yen Tekan Dolar AS Sejenak

0
100
Berita Forex Yen

JAVAFX – Yen menekan dolar AS sejenak pagi ini di awal perdagangan mingguan terbantu oleh beragamnya data ekonomi Jepang yang dirilis tadi pagi.

Kedua data tersebut adalah data pesanan mesin dan producer prices index dimana keduanya berlawanan ditengah pasar yang cemas menghadapi beberapa kegiatan penting seperti usaha PM Theresa May yang ingin mengamankan jalannya pemerintahan Inggris dengan cara koalisi dengan beberapa partai serta beberapa agenda kegiatan bank sentral utama dunia.

Yen menguat 0,08% di 110.30 disaat artikel ini ditulis meski data order mesin menurun dibanding perkiraan, dimana pesanan inti mesin bulanan Jepang di April lalu turun -3,1%, dibawah perkiraan pasar 0,5% dan untuk pesanan tahunan naik 2,7% atau dibawah perkiraan pasar 7,3%. PPI bulanan di Jepang flat di Mei lalu menjadi 2,1% atau masih dibawah perkiraan pasar 2,2%.

Sedang indeks dolar yang mengukur dan membandingkan dolar AS dengan 6 mata uang utama dunia lainnya melemah 0,07% di level 97,17. Dolar Australia sedang di level 0,7535 atau naik 0,07%, sementara poundsterling turun 0,01% di level 1,2746. Pasar keuangan Australia hari ini libur.

Beberapa bank sentral utama dunia minggu ini dijadwalkan akan melakukan rapat suku bunga atau menentukan kebijakan moneter yang baru, seperti di Kamis dini hari Federal Reserve, yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga yang kedua ditahun ini, di Kamis ada bank sentral Inggris, BoE dan bank sentral Swiss, SNB, serta di akhir pekan ada bank sentral Jepang, BoJ.

Perdagangan akhir pekan lalu, dolar AS atau greenback mengalami penguatan terhadap mata uang utama dunia khususnya terhadap poundsterling, setelah PM Theresa May dan partainya, partai Konservatif, secara tak terduga kehilangan mayoritas wakilnya di parlemen nasional Inggris Raya.

Sebetulnya indeks dolar sebelumnya berada di level 7 bulan terendahnya di sepanjang seminggu perdagangan yang lalu ditengah keraguan pasar jelang pemeriksaan mantan direktur FBI James Comey dan pemilu Inggris.

Namun pernyataan Comey di depan senat AS nampaknya dianggap angjn lalu oleh pasar sehingga pola agenda ekonomi Trump terlihat akan baik-baik saja. Kondisi mengejutkan malahan terjadi dikala hasil pemilu Inggris makin mempertanyakan keyakinan lolosnya Brexit yang akan mulai dibicarakan 19 Juni nanti dengan parlemen Eropa di Brussel Belgia.

Dukungan terhadap pounds nampak akan terseok-seok karena PM May kemungkinan besar akan kalah di pemilu putaran kedua di akhir tahun nanti dengan kandidat kuat dari kandidat partai Buruh yang akan menggantikannya. Seperti kita ketahuk bahwa Partai Buruh merupakan partai yang tidak menginginkan Brexit, sehingga pasar khawatir terhadap masa depan Brexit.

Sumber berita: Forex Factory, FXStreet, Investing
Sumber gambar: guardian