7 Hal Penting Sebelum Melakukan Transaksi Hari Ini

0
43
Berita Brexit Inggris

JAVAFX – Berikut ini merupakan 7 hal penting yang harus diketahui investor sebelum melakukan transaksi pada Rabu (16/01). Brexit menjadi isu sentral yang paling dinanti pasar uang, sementara secara mengejutkan, China mengeluarkan kebijakan untuk menstabilkan pertumbuhan ekonominya.

  1. Bursa saham AS menghentikan penurunan dua sesi sebelumnya dalam perdagangan di hari Selasa (15/01). Dimana baik bursa S&P 500 dan Nasdaq mampu naik di atas level psikologis untuk pertama kalinya dalam sebulan.
  2. Dibursa komoditi, Harga Minyak di bursa berjangka naik. Pulih dari kerugian yang diderita selama sebelumnya. Dorongan kenaikan dipicu kebijakan China yang akan mengambil langkah stimulus untuk meningkatkan ekonominya. Ini sebagai respon setelah serangkaian data ekonomi Negeri Tirai Bambu yang suram sebelumnya. Sementara harga emas berakhir turun, setelah naik dalam dua sesi sebelumnya. Penurunan ini sebagai akibat penguatan Dolar dan bursa saham AS. Namun demikian, dalam perdagangan elektronik, paska penutupan perdagangan harga beringsut naik kembali.
  3. Terkoreksinya harga komoditi Logam Mulia, tak lepas dari penguatan yang terjadi di Dolar AS. Indek Dolar DXY, naik 0,7% ke 96,252.
  4. Beijing meluncurkan sejumlah kebijakan untuk merangsang pertumbuhan ekonominya. Kabar mengenai kebijakan stimulus yang akan diluncurkan oleh pemerintah China, terbukti membantu menenangkan kekhawatiran pasar akan dampak pertumbuhan Tiongkok yang melambat terhadap ekonomi global. People’s Bank of China mengatakan bahwa mereka akan meningkatkan upaya untuk memacu ekonomi China dengan meningkatkan ketersediaan kredit untuk perusahaan yang lebih kecil. Kemudian Departemen Keuangan China akan memotong pajak dan meningkatkan pengeluaran infrastruktur membantu melambungkan sentimen pasar.
  5. Data ekonomi AS terkini menyebutkan bahwa indek harga produsen sebagai ukuran harga yang diterima bisnis untuk barang dan jasa mereka, turun 0,2% yang disesuaikan secara musiman pada bulan Desember, kata Departemen Tenaga Kerja. Secara terpisah, indeks manufaktur Empire State turun 7,6 poin menjadi 3,9 pada Januari, pembacaan terendah dalam lebih dari setahun, New York Federal Reserve mengatakan Selasa. Dengan data tersebut, wajar jika The Fed diperkirakan akan mengambil langkah yang lebih kalem untuk menaikkan suku bunga kembali.
  6. Pemngutan suara atas proposal Brexit menyatakan kekalahan, menolak usulan kesepakatan yang dibawah PM Theresia May. Sebanyak 432 suara dari anggota Parlemen Inggris memutuskan untuk menolak kesepakatan dari PM Theresia May, sedangkan sebanyak 202 suara anggota Parlemen mendukung kesepakatan yang diajukan oleh May. Hasil yang telah ditempuh pada voting malam ini mengisyaratkan adanya pergolakan politik yang dapat menyebabkan Inggris dan Uni Eropa berpisah tanpa kesepakatan.
  7. Gubernur Bank Sentral AS wilayah Kansas, Esther George, yang dikenal sebagai pendukung kuat golongan penganjur kenaikan suku bunga, mengatakan bahwa saat ini mungkin menjadi saat yang tepat untuk berhenti sejenak dalam siklus kenaikan suku bunga. Memungkinkan The Fed mendapatkan bantalannya.(WK)