Aksi Balasan China Dukung Harga Emas Menguat

0
114
Berita Emas

JAVAFX – Aksi Balasan China dukung harga emas menguat pada perdagangan siang hingga sore hari ini di mana potensi perang dagang yang tidak mereda membuat aksi safe haven emas kembali marak.

Presiden Trump masih jalan terus pantang mundur untuk menekan beberapa negara mitra utama dagangnya untuk segera duduk bersama lagi. Namun tampaknya masih belum ada mitra dagang yang mau berunding dengan Trump, malahan China tepah memberikan tarif 25% juga bagi produk impor asal AS dengan nilai kurang lebih $34 milyar per tahun, mirip dengan apa yang dilakukan AS pada China.

Dan Trump sepertinya juga akan bertindak untuk menambah tarif sebesar $16 milyar dalam 2 pekan lagi jika China tetap tidak mau berunding dengan AS. Konon katanya $500 milyar total akan diberi tarif oleh Trump dalam waktu dekat jika China juga melakukan tindakan balasan. Namun China juga sedang mengincar tarif bagi produk minyak dan turunannya asal AS, akan tetapi masih belum ada kepastian tarif akan diberikan.

Sebelumnya , situasi perang dagang yang memanas, sempat menguntungkan sisi beli emas di mana dengan kenaikan tarif maka harga barang akan naik pula, dan itu artinya inflasi AS akan naik. Sejalan dengan keinginan the Fed yang senang menaikkan suku bunganya, maka naiknya inflasi justru akan sangat mendukung fokus kerja the Fed tersebut, yaitu naiknya suku bunga. Mendengar suku bunga naik maka harga emas akan terkoreksi atau terkontraksi.

Namun kali berbuah kebalikannya di mana potensi perang dagang yang tidak mereda, maka investor khawatir masalah ini bisa berdampak akan turunnya pertumbuhan ekonomi global, sehingga untuk sementara investor butuh aset pengamanan investasinya, yaitu mulai mengoleksi emas lagi.

Hal ini membuat harga emas kontrak Agustus di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $5,00 atau 0,40% di level $1260,80 per troy ounce. Dan harga perak juga bergerak positif pada siang ini, sebagai bentuk aksi buyback melihat potensi perang dagang yang belum mereda.

Peluang penguatan emas ini juga terbuka berkat mulai terkoreksinya indeks dolar, memberi jalan bagi emas pulih. Data tenaga kerja AS di akhir pekan lalu kurang memuaskan investor dolar, sehingga sisi jual indeks dolar baru awal pekan ini disikapi investor untuk mulai pulih mengoleksi emas lagi.

(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi