Harga Emas Sepekan Mendatang; Maju Mundur Pemangkasan FFR

0
90
Gold bars.

JAVAFX – Harga emas mendapat pukulan keras dalam perdagangan di hari Jumat (05/07/2019) paska data ekonomi AS dirilis. Hal ini menimbulkan pertanyaan atas peluang pelonggaran kebijakan moneter the Federal Reserve (FED), dimana pasar kembali mengkalkulasi ekspektasi pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin pada akhir bulan Juli. Meski demikian, harga emas masih dikisaran $ 1.400.

Para analis sekarang sibuk memperdebatkan apakah Fed akan memangkas suku bunga pada bulan Juli dimana angka pekerjaan terbaru yang keluar dari AS cukup solid. Data ekonomi terkini menambahkan 224.000 posisi baru pada bulan Juni, sementara tingkat pengangguran naik tipis menjadi 3,7% dan pertumbuhan upah tetap di 3,1%.

Data ketenagakerjaan jauh lebih kuat dari yang diharapkan. Dan jika Anda melihat pertumbuhan tenaga kerja rata-rata tiga bulan, itu jelas melambat sejauh ini tahun ini, tetapi tetap pada tingkat yang cukup solid. Dengan demikian semakin kecil kemungkinan bahwa Fed akan mulai memotong suku bunga secepat bulan ini seperti yang diharapkan pasar. The Fed memang akan memangkas suku bunga ketika ekonomi melambat, dimana ada kemungkinan besar mereka akan mulai pada bulan September daripada Juli.

Menanggapi data tersebut, pasar telah menyesuaikan kembali ekspektasi penurunan suku bunga, sekarang memproyeksikan 95,1% peluang penurunan suku bunga 25 basis pada 31 Juli dan hanya peluang 4,9% dari penurunan suku bunga poin 50 basis, menurut CME Tools FedWatch. Pasar menjadi sedikit lebih maju dari diri mereka sendiri selama beberapa minggu terakhir. Para pedagang beralih dari percaya bahwa The Fed mungkin mempertimbangkan pemotongan suku bunga menjadi harga tiba-tiba dalam kemungkinan pemotongan poin 50 basis pada bulan Juli. Mengingat data hari ini, hampir pasti akan terbukti prematur.

Data penyesuaian pasar ini memiliki dampak jangka pendek yang besar pada logam mulia, karena dolar AS naik, membawa emas turun sekitar 2% pada hari itu. Dimana harga emas Comex Agustus terakhir di $ 1.400,05, turun 1,44% pada hari itu dan perak September berada di $ 15,00, turun 2,19% pada hari itu.

Mencerna pergerakan tiba-tiba dalam harga emas, analis telah menunjukkan bahwa meskipun logam kehilangan beberapa kenaikan kuat sebelumnya, prospek jangka panjang emas tetap didukung di sekitar level $ 1.400 per ons pada kekhawatiran pertumbuhan global.

Sejumlah analis bahkan yakin bahwa harga emas bisa pulih selekasnya di minggu depan. Pada titik ini, kemungkinan pemangkasan 50 basis poin semakin dihargai dari pasar. Untuk emas itu negatif. Namun, The Fed masih cenderung untuk memotong 25 basis poin terlepas pada bulan Juli.

Data ketenagakerjaan yang kuat bahkan mungkin merupakan hal yang baik untuk emas jangka panjang. Dolar AS telah merespon positif terhadap data nonfarm payroll AS dan menjadi ruang tekanan bagi komoditas untuk membuat harganya turun. Indek Dolar terakhir di $ 97,31, naik 0,61%.

Memang kehilangan pekerjaan mungkin akan melihat harga emas bereaksi lebih agresif terhadap sisi positifnya. Meskipun data yang muncul kuat, nyatanya itu tidak akan terlalu mengurangi harga emas. Harga emas diperdagangkan naik diatas level $ 1.400. Harga berpeluang naik ke $ 1.440 per ons dan peluang koreksi ke $ 1.380. Selanjutnya, bagiThe FED ini bukan lagi masalah akan dipangkas atau tidak, namun lebih berat pada seberapa agresif mereka akan memotong suku bunga ini.

Dalam jangka pendek, harga emas berpeluang turun di minggu depan, tetapi kemudian diyakini bisa pulih saat mendekati pertemuan The Fed pada akhir bulan Juli. Kemunduran harga saat ini merupakan korektif jangka pendek berdasarkan ekspektasi Fed, mendekati pertemuan Fed, akan terlihat emas menemukan pijakannya dan kembali secara signifikan lebih tinggi dari bulan Agustus dan September.

Dalam jangka panjang, ada hal-hal besar dari emas, dimana tren Dolar AS masih sangat bearish dan harga emas bisa naik sepanjang paruh tahun ini. Aksi pembelian emas diantara $ 1.380 – $ 1.360 adalah zona akumulasi terbaik.

Secara fundamental, terdapat sejumlah hal penting yang harus diperhatikan dalam sepekan mendatang. Pertama adalah rencana paparan Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell di depan Kongres pada hari Rabu dan Kamis. Pasar menantikan sebanyak mungkin petunjuk tentang waktu dan laju penurunan suku bunga berikutnya. Bagi sebagian pelaku pasar lain, paparan ini tidak akan jauh berbeda dengan hasil pertemuan FOMC bulan Juni kemarin. Dimana diisyaratkan bahwa para pejabat Fed masih ingin menunggu lebih banyak data sebelum menarik pelatuk dalam memangkas suku bunga kembali.

Pada minggu depan akan dirilis pula risalah dari pertemuan tersebut, dimana sejumlah pernyataan dianggap memberikan dorongan kembali terhadap naiknya ekspektasi pasar akan pemangkasan suku bunga kembali. Oleh sebab itu, pernyataan Powell didepan DPR AS akan menjadi awal dari sejumlah sentimen fundamental sepekan mendatang.

Pada hari Kamis, akan dirilis data inflasi A.S. dari bulan Juni juga merupakan peristiwa penting yang harus diperhatikan pada hari Kamis. Hasil ini akan menentukan bagaimana pendekatan Fed terhadap inflasi dan dampaknya di pasar. Setidaknya, The Fed semakin nyaman dengan pendekatan penargetan inflasi simetris. Data CPI sendiri masih belum tentu mengubah prospek emas. (WK)