Ancaman Baru Asia Adalah Kasus Impor

0
52

JAVAFX – China menantang ekspektasi investor pada hari Jumat (20/3) di Asia dengan tidak melakukan perubahan pada Suku Bunga Pinjaman (LPR), sementara Australia mengisyaratkan paket stimulus kedua. Di tempat lain di kawasan itu, Asia masih terus bergulat dengan meningkatnya kasus impor.

Pada 19 Maret, jumlah kasus yang dikonfirmasi secara global mencapai 209.839 dengan 8.778 kematian, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). China melaporkan tidak ada kasus domestik baru.

Bank Sentral Australia (RBA) memangkas suku bunga menjadi 0,25% pada hari Kamis dan pada hari Jumat Bendahara Josh Frydenberg mengisyaratkan paket stimulus kedua secara signifikan lebih besar dari paket A$17,6 miliar ($10,7 miliar) yang diumumkan minggu lalu.

Perdana Menteri Scott Morrison juga mengumumkan penundaan lima bulan untuk menyerahkan anggarannya dari 12 Mei hingga 6 Oktober.

China menetapkan Suku Bunga Pinjaman (LPR) 1 tahun pada 4,05%, sama dengan sebulan sebelumnya. LPR 5 tahun juga tidak berubah dari bulan sebelumnya sebesar 4,75%.

Hold menentang permintaan investor untuk penurunan yang akan sejalan dengan langkah-langkah oleh bank sentral di seluruh dunia. Bank-bank sentral telah memotong suku bunga dan menawarkan paket stimulus untuk mencegah resesi yang disebabkan oleh pandemi COVID-19.

Komisi Kesehatan Nasional negara itu juga mengumumkan bahwa 39 kasus yang dilaporkan kemarin semuanya diimpor.