Biden Dorong Rencana Pemulihan Ekonomi untuk Atasi Lambatnya Pertumbuhan Kerja

0
22

Presiden Amerika Joe Biden akan bertemu dengan para anggota Senat minggu ini untuk mencari kesamaan dalam rencana pemulihan ekonominya, yang mencakup pengeluaran untuk infrastruktur, perawatan anak, dan pendidikan.

Pembicaraan diperlukan sementara Amerika Serikat melaporkan pemulihan jumlah perekrutan yang lebih rendah dari yang semula diperkirakan.

Karena angka perekrutan tenaga kerja terbaru di Amerika yang menunjukkan bahwa perekonomian masih harus menempuh jalan panjang untuk pulih dari pandemi virus corona, Presiden Biden akan berkonsultasi dengan para anggota Senat minggu ini untuk mendorong pengeluaran lebih dari $4 triliun pada dua bidang: infrastruktur dan keluarga.

Departemen Tenaga Kerja Amerika mengatakan tingkat pengangguran naik menjadi 6,1 persen pada bulan April, naik sedikit dari 6,0 persen pada bulan sebelumnya.

Para pengusaha Amerika menambah 266.000 pekerjaan pada bulan April, menurut para pejabat Departemen Tenaga Kerja, jauh lebih sedikit dari 1 juta yang diperkirakan oleh para analis.

Biden membela upaya pemerintahannya dan paket besar pemulihan ekonomi yang disahkan pada Maret lalu tanpa dukungan dari Partai Republik.

“Paket ini dirancang untuk membantu kita selama satu tahun.

Bukan 60 hari, tapi setahun.

Kami tidak pernah berpikir bahwa setelah 50 atau 60 hari pertama semuanya akan baik-baik saja,” kata Biden.

Mengenai mengapa pemulihan pekerjaan di Amerika berjalan lambat, ada banyak ketidaksepakatan.

Sebagian pakar menunjukkan berbagai kendala bagi orang untuk bisa kembali bekerja, seperti akses yang terbatas ke penitipan anak dan sekolah yang belum sepenuhnya dibuka.

Semua itu telah berimbas khususnya pada perempuan pekerja.

Sebagian anggota Senat dari Partai Republik berpendapat bahwa pembayaran pengangguran yang diperluas terlalu berlebihan sehingga tidak mendorong orang untuk kembali bekerja.

Pat Toomey adalah Senator dari Partai Republik asal Pennsylvania.

“Membayar tunjangan pengangguran yang lebih besar dari yang gaji yang diperoleh jika orang bekerja, itu tidak menciptakan lingkungan yang kondusif bagi orang untuk kembali bekerja,” ujarnya.

Tetapi berbagai kelompok progresif mengatakan masalahnya adalah upah yang terlalu rendah untuk banyak jenis pekerjaan, seperti disampaikan oleh Yvette Simpson, kepala eksekutif Democracy for America.

Dia berbicara dalam acara jaringan televisi ABC “This Week.” “Upah pada saat ini sangat rendah.

Kita perlu berbicara tentang fakta bahwa orang akan kembali bekerja jika mereka mendapat upah kelas pekerja, jika mereka mendapat upah yang layak untuk bertahan hidup,” ungkap Yvette.

Menteri Keuangan Amerika Janet Yellen mengatakan minggu lalu bahwa dia yakin Amerika akan mencapai jumlah pekerjaan penuh tahun depan dan angka-angka yang ada menunjukkan “kita belum selesai.” Biden mengatakan pertumbuhan angka pekerjaan yang lemah membuat keadaan lebih mendesak bagi pengesahan rencana pengeluarannya untuk infrastruktur, serta untuk keluarga, seperti memperbesar pengurangan pajak untuk keluarga yang mempunyai anak.

Kedua rencana itu mendorong perlunya kenaikan pajak pada perusahaan dan warga kaya di Amerika, yang ditentang oleh banyak pihak dari Partai Republik.