Wednesday, December 17, 2025
Home Blog Page 9

Bursa saham Asia dibuka beragam

0

Pada hari ini, bursa saham utama di wilayah Asia dibuka dengan pergerakan yang beragam. Para pelaku pasar dan investor sedang mencermati perkembangan awal di bursa saham untuk mendapatkan wawasan tentang sentimen pasar dan arah pergerakan harga saham.

Sementara itu, di Wall Street, pasar saham Amerika Serikat juga mengalami pergerakan yang beragam. Indeks Dow Jones Industrial turun sebesar 498.5 dan ditutup pada level 46382.92. Indeks S&P 500 turun sebesar 55.09 dan ditutup pada level 6641.19, sementara indeks Nasdaq 100 turun sebesar 275.23 dan ditutup pada level 22565.9.

Selain itu, pergerakan harga komoditas juga menjadi sorotan dalam pasar keuangan. Harga emas dalam bentuk spot, yang sering dijadikan aset lindung nilai dalam situasi ketidakpastian, mengalami pergerakan. Harga emas spot naik sebesar 7.56 USD dan ditutup pada level 4,074.81 USD per Troy Oz. Sementara itu, harga minyak mentah WTI, yang memiliki pengaruh besar dalam perekonomian global, juga mencatat pergerakan. WTI Crude Oil turun sebesar 0.24 dan ditutup pada level 60.43 USD per barrel.

Berikut adalah rangkuman dari beberapa bursa saham utama di wilayah Asia, yang menjadi fokus perhatian para investor:

Hong Kong Hangseng – 25,954.23 (-0.70%)

Australia All Ords – 8,738.30 (-0.19%)

Japan Nikkei 225 – 48,822.88 (0.01%)

New Zealand 50 – 13,342.82 (-0.12%)

India SENSEX – 84,643.78 (0.21%)

S&P 500 Asia – 7,692.12 (-3.17%)

Indonesia LQ45 – 845.40 (0.90%)

Indonesia Comp – 8,384.36 (0.68%)

Japan TOPIX – 3,260.97 (0.16%)

Nifty 50 – 25,918.10 (0.16%)

ShenZhen Composite – 2,482.95 (-0.85%)

Harap dicatat bahwa informasi yang disampaikan di atas adalah ringkasan awal pergerakan pasar dan dapat berubah seiring dengan berjalannya sesi perdagangan. Untuk memperoleh informasi terkini dan rinci tentang pergerakan bursa saham di wilayah Asia, disarankan untuk mengikuti sumber berita keuangan yang terpercaya dan menggunakan platform perdagangan yang menyediakan data real-time. Sebelum mengambil keputusan investasi, penting untuk melakukan analisis mendalam, mempertimbangkan risiko secara hati-hati, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan

Kenaikan EURUSD Mulai Tergerus, Seiring Penguatan Dolar AS

0

Euro gagal untuk pulih terhadap dolar AS dari penurunan menjelang penutupan sesi kemarin, bahkan membentuk level terendah minggu ini setelah menembus level penting di 1.1600 pada Selasa. Kehati-hatian para pelaku menjadi penyebab semakin melemahnya pasangan mata uang Bersama ini menjelang serangkaian laporan data ekonomi AS yang akan dirilis pada akhir pekan ini.

EURUSD saat ini diperdagangkan di sekitar level 1.1580 dan hingga saat ini masih menunjukkan potensi penurunan lebih lanjut. sementara indeks dolar AS semakin menunjukkan kekuatannya dan hingga saat ini berada di sekitar level 99.48 – 99.50, atau hanya menguat tipis dari level pembukaan di 99.45.

Sebelumnya pada data ekonomi AS yang dirilis pada Senin melampaui perkiraan, dengan Indeks Manufaktur New York meningkat ke level tertinggi di hampir satu tahun pada November, dan pengeluaran konstruksi, yang merupakan data pertama dari serangkaian data tertunda, mencatat kenaikan melampaui perkiraan pada Agustus.

Namun, Gubernur Federal Reserve (Fed) Christopher Waller memperingatkan bahwa adopsi teknologi Kecerdasan Buatan (AI) akan melemahkan permintaan tenaga kerja oleh perusahaan AS, dan bank sentral harus siap merespons dengan memotong suku bunga. Hal ini dapat dipastikan akan melemahkan dolar AS untuk jangka menengah.

Secara keseluruhan, harapan akan pemotongan suku bunga Fed pada Desember tetap stabil di bawah 50%, dengan investor menanti data ekonomi lebih lanjut. Kalender Eropa pada Selasa praktis kosong, tetapi di AS, laporan tenaga kerja mingguan ADP dan data Pesanan Pabrik akan menjadi penggerak fundamental bagi Dolar AS, dengan fokus utama pasar pekan ini akan tertuju pada laporan Nonfarm Payrolls September, yang dijadwalkan pada Kamis.

Data Inflasi Inggris Pengaruhi Keputusan BoE dan Sentimen Sterling

0

Pound Sterling (GBP) tampak tak punya cukup ruang untuk bergerak, hanya bergerak dalam rentang terbatas di perdagangan Selasa, setelah di perdagangan 2 hari terakhir, mencatat penurunan terhadap dolar AS. Hal ini karena kehati-hatian ekstra para pelaku pasar menjelang rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) Inggris untuk bulan Oktober, padahal data tersebut baru akan dirilis pada Rabu besok.

Para investor sangat berhati-hati dalam membaca laporan data inflasi Inggris tersebut secara detil, untuk mendapatkan petunjuk apakah Bank of England (BoE) akan melanjutkan kebijakan pelonggaran moneternya dalam pertemuan kebijakan Desember atau tidak.

Inflasi Inggris diperkirakan akan turun menjadi 3,6% per tahun dari laporan sebelumnya 3,8% pada September. Pada periode yang sama, CPI inti, yang tidak termasuk barang-barang yang fluktuatif seperti makanan, energi, alkohol, dan tembakau, diperkirakan melambat menjadi 3,4% dari data sebelumnya 3,5%. Secara bulanan, inflasi inti diperkirakan naik 0,4% setelah stagnan pada September.

Jika tekanan harga melemah, hal ini dapat mendorong spekulasi pemotongan suku bunga oleh Bank of England (BoE) pada pertemuan Desember. Sebaliknya, jika inflasi tetap tinggi mungkin bukan menjadi penghambat spekulasi dovish BoE.

Proyeksi ini karena kondisi pasar tenaga kerja yang lemah dan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang melambat. Data yang dirilis pada minggu lalu menunjukkan, pasar tenaga kerja Inggris di September menunjukkan bahwa Tingkat Pengangguran melonjak menjadi 5%.

Minggu ini, para pelaku pasar juga akan fokus pada rilis data Penjualan Ritel Inggris untuk Oktober dan data Indeks Manajer Pembelian (PMI) S&P Global awal untuk November, yang akan dirilis pada Jumat.

Pound Sterling saat diperdagangkan dalam rentang yang terbatas sekitar area 1.3145 terhadap dolar AS selama sesi perdagangan Eropa, setelah dibuka di level 1.3145. Sementara Indeks dolar AS diperdagangkan stabil di sekitar level 99.50 – 99.46.

Pasangan GBPUSD diperkirakan akan tetap stabil di tengah fokus pasar pada data Nonfarm Payrolls (NFP) AS untuk September, yang akan dirilis Kamis. Dampak data NFP akan signifikan karena rilis data ekonomi utama selama lebih dari enam minggu terakhir terhenti akibat penutupan pemerintah AS. Investor akan memantau data tenaga kerja untuk mendapatkan petunjuk tentang tren pasar tenaga kerja saat ini.

Semakin Tertekan, Seberapa Jauh Hawkish The Fed Redupkan Emas?

0

Emas kembali memperlihatkan potensi untuk memperpanjang tren penurunan selama empat hari berturut-turut. Sentimen positif terhadap dolar AS dengan antusiasme pasar menanti data krusial laporan Nonfarm Payrolls (NFP) September yang akan dirilis Kamis dan nada hawkish dari pejabat The Fed menekan logam mulia tersebut.

Meski sempat pulih hingga menyentuh level 4.045 di awal pembukaan perdagangan sesi Selasa di Asia, harga emas kembali terjun bebas mendekati level psikologis 4.000, tanpa mendapat dorongan dari sentimen penghindaran yang meluas, di tengah pergerakan indeks dolar AS yang relatif dan dalam tren menguat.

Kenaikan harga emas ini juga tak lepas karena pasar Asia mengikuti penurunan indeks Wall Street, seiring dengan kembali munculnya kekhawatiran terkait pasar tenaga kerja AS dan over-valuasi AI menjelang laporan kinerja kuartalan penting dari produsen chip Nvidia pada Rabu. 

Aliran modal yang menghindari risiko (risk-off) tetap menopang sentimen di sekitar Dolar AS, yang menekan harga emas yang denominasi USD. Indeks dolar AS saat ini stabil di sekitar level 99.41 pertahankan kenaikan kuat di sesi kemarin yang menyeret harga emas.

Dolar AS juga mendapat dukungan dari serangkaian pernyataan hawkish terbaru dari pejabat Federal Reserve (Fed) AS, yang mengurangi perkiraan untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada Desember menjadi 42%, menurut alat FedWatch dari CME Group. Wakil Ketua Fed Philip Jefferson mencatat pada Senin bahwa bank sentral AS perlu “melangkah perlahan” dalam pemotongan suku bunga lebih lanjut, menukil laporan di Reuters.

Penurunan akhir pada imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun acuan akibat rally yang didorong oleh penghindaran risiko pada obligasi Treasury AS, memicu rebound moderat pada emas. Logam mulia tersebut ditutup pada Senin sekitar 4.040, setelah sebelumnya menguji ambang 4.000 pada awal hari. Harga emas bergerak di sekitar level 4.015 – 4.008, turun dari level pembukaan hari ini di level 4.036

Ke depan, emas masih cukup rentan melanjutkan penurunannya karena penguatan dolar AS diperkirakan masih akan bertahan sebelum rilis data ekonomi AS tingkat menengah yang ditunggu-tunggu. Pidato dari pejabat Fed juga akan dipantau ketat untuk sinyal baru mengenai arah kebijakan Fed. 

Namun, risiko acara utama untuk minggu ini adalah laporan tenaga kerja AS September, meskipun sudah usang, tetap dinantikan dengan antusias untuk petunjuk baru mengenai kondisi pasar tenaga kerja, setelah serangkaian data tenaga kerja sektor swasta yang suram baru-baru ini.

Secara teknikal, grafik pada Timeframe H1 menunjukkan tren Bearish berkelanjutan. Ini terlihat dengan terbentuknya tiga titik lower low yang jelas. Bahkan, harga sudah membuat lembah yang makin rendah secara bertahap, yang menunjukkan momentum bearish sudah berjalan bahkan sebelum death cross terjadi, penembusan MA50 memotong ke bawah MA200.

Penembusan harga di bawah level psikologis, membuka peluang emas lanjutkan penurunan menuju level 3.980 sebelumnya menunju area di level 3.950. Namun, potensi emas koreksi emas dapat terjadi jika harga menembus harga 4.025 yang menjadi level resistance terdekat sebelum menuju level 4.038, level resistance selanjutnya dalam trading intraday.

Kalender Ekonomi untuk Sesi Amerika Selasa, 18 November 2025

0

Data Amerika, Import Prices YoY untuk akan diumumkan pada jam 7:00 WIB dan diperkirakan di 0.006 VS 0 (Nilai Sebelumnya).

Data Amerika, Export Prices YoY untuk akan diumumkan pada jam 7:00 WIB dan diperkirakan di 0.041 VS 0.034 (Nilai Sebelumnya).

Data Amerika, Import Prices MoM untuk akan diumumkan pada jam 7:00 WIB dan diperkirakan di 0.002 VS 0.003 (Nilai Sebelumnya).

Data Amerika, Export Prices MoM untuk akan diumumkan pada jam 7:00 WIB dan diperkirakan di 0.001 VS 0.003 (Nilai Sebelumnya).

Data Amerika, Import Prices YoY untuk akan diumumkan pada jam 7:00 WIB dan diperkirakan di 0.005 VS (Nilai Sebelumnya).

Data Amerika, Import Prices MoM untuk akan diumumkan pada jam 7:00 WIB dan diperkirakan di 0.001 VS (Nilai Sebelumnya).

Data Amerika, Export Prices YoY untuk akan diumumkan pada jam 7:00 WIB dan diperkirakan di 0.03 VS (Nilai Sebelumnya).

Data Amerika, Export Prices MoM untuk akan diumumkan pada jam 7:00 WIB dan diperkirakan di -0.001 VS (Nilai Sebelumnya).

Data Amerika, TIC Net Long-Term Transactions untuk akan diumumkan pada jam 7:00 WIB dan diperkirakan di VS 49.2 (Nilai Sebelumnya).

Data Amerika, Foreign Bond Investment untuk akan diumumkan pada jam 7:00 WIB dan diperkirakan di VS 58.2 (Nilai Sebelumnya).

Data Amerika, Overall Net Capital Flows untuk akan diumumkan pada jam 7:00 WIB dan diperkirakan di VS 2.1 (Nilai Sebelumnya).

Data Amerika, Foreign Bond Investment untuk akan diumumkan pada jam 7:00 WIB dan diperkirakan di VS (Nilai Sebelumnya).

Data Amerika, Overall Net Capital Flows untuk akan diumumkan pada jam 7:00 WIB dan diperkirakan di VS (Nilai Sebelumnya).

Data Amerika, TIC Net Long-Term Transactions untuk akan diumumkan pada jam 7:00 WIB dan diperkirakan di VS (Nilai Sebelumnya).

Fed Logan Speech akan dimulai pada pukul 7:55 WIB.

Data Amerika, ADP Employment Change Weekly untuk akan diumumkan pada jam 20:15 WIB dan diperkirakan di VS -11.25 (Nilai Sebelumnya).

NY Fed Services Activity Index Amerika untuk akan diumumkan pada jam 20:30 WIB. NY Fed Services Activity Index diperkirakan di .

Data Amerika, Redbook YoY untuk akan diumumkan pada jam 20:55 WIB dan diperkirakan di VS 0.059 (Nilai Sebelumnya).

Data Amerika, Factory Orders MoM untuk akan diumumkan pada jam 22:00 WIB dan diperkirakan di 0.014 VS -0.013 (Nilai Sebelumnya).

Data Amerika, Factory Orders ex Transportation untuk akan diumumkan pada jam 22:00 WIB dan diperkirakan di -0.005 VS 0.006 (Nilai Sebelumnya).

NAHB Housing Market Index Amerika untuk akan diumumkan pada jam 22:00 WIB. NAHB Housing Market Index diperkirakan di 37.

Fed Barr Speech akan dimulai pada pukul 22:30 WIB.

Kalender Ekonomi untuk Sesi Eropa Selasa, 18 November 2025

0

ECB Machado Speech akan dimulai pada pukul 15:30 WIB.

ECB Tuominen Speech akan dimulai pada pukul 15:40 WIB.

ECB Buch Speech akan dimulai pada pukul 17:00 WIB.

ECB Elderson Speech akan dimulai pada pukul 17:00 WIB.

BoE Dhingra Speech akan dimulai pada pukul 23:00 WIB.

Rupiah ditutup melemah 45 poin di 16757

0

Pada tanggal Selasa, 18 November 2025, nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar yang ditransaksikan di Jakarta mengalami perubahan signifikan. Sentimen pasar yang dominan pada hari itu adalah negatif, yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar secara keseluruhan.

Pada pukul 18:23 WIB, Rupiah ditutup dengan perubahan melemah sebesar 45 poin (-0.27%) dan berakhir di level Rp 16,757 per dolar AS, dibandingkan dengan harga sebelumnya di Rp 16,712 per dolar AS. Pergerakan ini menunjukkan peningkatan/menurunnya kekuatan Rupiah terhadap Dolar AS.

Selama satu minggu terakhir, Rupiah juga mengalami perubahan yang signifikan. Rupiah melemah dengan perubahan sebesar 11 poin (-0.07%), menunjukkan tren kenaikan/penurunan dalam jangka waktu yang lebih panjang.

Nilai tukar Rupiah terhadap mata uang utama lainnya juga mengalami perubahan pada saat itu:

EURIDR – 19,434

AUDIDR – 10,893

GBPIDR – 22,025

SGDIDR – 12,864

JPYIDR – 108

NZDIDR – 9,496

CADIDR – 11,942

CNYIDR – 2,358

HKDIDR – 2,152

TWDIDR – 537

THBIDR – 517

Harap dicatat bahwa angka-angka di atas hanya referensi dan tidak mencerminkan nilai tukar aktual pada tanggal tersebut.

Nilai tukar Rupiah sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi global, sentimen pasar, dan kebijakan moneter, yang dapat berubah sewaktu-waktu.

Untuk informasi terkini tentang nilai tukar Rupiah terhadap mata uang utama, disarankan untuk mengacu pada sumber berita keuangan terkemuka atau platform perdagangan yang menyediakan data secara real-time. Dengan mengikuti perkembangan pasar secara teratur, para pelaku pasar dan individu dapat mengambil keputusan yang lebih baik terkait transaksi valuta asing dan aktivitas bisnis internasional.

Pastikan untuk selalu memperhatikan perkembangan ekonomi dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang, serta berkonsultasi dengan ahli keuangan atau analis pasar sebelum membuat keputusan investasi atau perdagangan.

Kalender Ekonomi Hari Selasa ,18 November 2025; 1 Data / Berita Penting

0

Data Amerika, Import Prices YoY untuk akan diumumkan pada jam 7:00 WIB dan diperkirakan di 0.006 VS 0 (Nilai Sebelumnya).

Data Amerika, Export Prices YoY untuk akan diumumkan pada jam 7:00 WIB dan diperkirakan di 0.041 VS 0.034 (Nilai Sebelumnya).

Data Amerika, Import Prices MoM untuk akan diumumkan pada jam 7:00 WIB dan diperkirakan di 0.002 VS 0.003 (Nilai Sebelumnya).

Data Amerika, Export Prices MoM untuk akan diumumkan pada jam 7:00 WIB dan diperkirakan di 0.001 VS 0.003 (Nilai Sebelumnya).

Data Amerika, Import Prices YoY untuk akan diumumkan pada jam 7:00 WIB dan diperkirakan di 0.005 VS (Nilai Sebelumnya).

Data Amerika, Import Prices MoM untuk akan diumumkan pada jam 7:00 WIB dan diperkirakan di 0.001 VS (Nilai Sebelumnya).

Data Amerika, Export Prices YoY untuk akan diumumkan pada jam 7:00 WIB dan diperkirakan di 0.03 VS (Nilai Sebelumnya).

Data Amerika, Export Prices MoM untuk akan diumumkan pada jam 7:00 WIB dan diperkirakan di -0.001 VS (Nilai Sebelumnya).

Global Dairy Trade Price Index Selandia Baru untuk akan diumumkan pada jam 7:00 WIB. Global Dairy Trade Price Index diperkirakan di -0.021.

Data Amerika, TIC Net Long-Term Transactions untuk akan diumumkan pada jam 7:00 WIB dan diperkirakan di VS 49.2 (Nilai Sebelumnya).

Data Amerika, Foreign Bond Investment untuk akan diumumkan pada jam 7:00 WIB dan diperkirakan di VS 58.2 (Nilai Sebelumnya).

Data Amerika, Overall Net Capital Flows untuk akan diumumkan pada jam 7:00 WIB dan diperkirakan di VS 2.1 (Nilai Sebelumnya).

Data Amerika, Foreign Bond Investment untuk akan diumumkan pada jam 7:00 WIB dan diperkirakan di VS (Nilai Sebelumnya).

Data Amerika, Overall Net Capital Flows untuk akan diumumkan pada jam 7:00 WIB dan diperkirakan di VS (Nilai Sebelumnya).

Data Amerika, TIC Net Long-Term Transactions untuk akan diumumkan pada jam 7:00 WIB dan diperkirakan di VS (Nilai Sebelumnya).

Hasil RBA Meeting Minutes dari Australia akan diumumkan pada pukul 7:30 WIB.

Fed Logan Speech akan dimulai pada pukul 7:55 WIB.

Treasury Selandia Baru akan melakukan auction 1-Year Bill Auction pada pukul 8:35 WIB.

Treasury Selandia Baru akan melakukan auction 6-Month Bill Auction pada pukul 8:35 WIB.

Treasury Selandia Baru akan melakukan auction 3-Month Bill Auction pada pukul 8:35 WIB.

ECB Machado Speech akan dimulai pada pukul 15:30 WIB.

ECB Tuominen Speech akan dimulai pada pukul 15:40 WIB.

ECB Buch Speech akan dimulai pada pukul 17:00 WIB.

ECB Elderson Speech akan dimulai pada pukul 17:00 WIB.

Data Canada, Housing Starts untuk akan diumumkan pada jam 20:15 WIB dan diperkirakan di 265.0 VS 279.2 (Nilai Sebelumnya).

Data Amerika, ADP Employment Change Weekly untuk akan diumumkan pada jam 20:15 WIB dan diperkirakan di VS -11.25 (Nilai Sebelumnya).

NY Fed Services Activity Index Amerika untuk akan diumumkan pada jam 20:30 WIB. NY Fed Services Activity Index diperkirakan di .

Data Amerika, Redbook YoY untuk akan diumumkan pada jam 20:55 WIB dan diperkirakan di VS 0.059 (Nilai Sebelumnya).

Data Amerika, Factory Orders MoM untuk akan diumumkan pada jam 22:00 WIB dan diperkirakan di 0.014 VS -0.013 (Nilai Sebelumnya).

Data Amerika, Factory Orders ex Transportation untuk akan diumumkan pada jam 22:00 WIB dan diperkirakan di -0.005 VS 0.006 (Nilai Sebelumnya).

NAHB Housing Market Index Amerika untuk akan diumumkan pada jam 22:00 WIB. NAHB Housing Market Index diperkirakan di 37.

Fed Barr Speech akan dimulai pada pukul 22:30 WIB.

BoE Dhingra Speech akan dimulai pada pukul 23:00 WIB.

Bursa saham Asia dibuka Negatif

0

Pada hari ini, bursa saham utama di wilayah Asia dibuka dengan pergerakan yang Negatif. Para pelaku pasar dan investor sedang mencermati perkembangan awal di bursa saham untuk mendapatkan wawasan tentang sentimen pasar dan arah pergerakan harga saham.

Sementara itu, di Wall Street, pasar saham Amerika Serikat juga mengalami pergerakan yang beragam. Indeks Dow Jones Industrial turun sebesar 557.24 dan ditutup pada level 47068.06. Indeks S&P 500 turun sebesar 61.7 dan ditutup pada level 6713.61, sementara indeks Nasdaq 100 turun sebesar 192.51 dan ditutup pada level 22788.32.

Selain itu, pergerakan harga komoditas juga menjadi sorotan dalam pasar keuangan. Harga emas dalam bentuk spot, yang sering dijadikan aset lindung nilai dalam situasi ketidakpastian, mengalami pergerakan. Harga emas spot turun sebesar 4.52 USD dan ditutup pada level 4,040.82 USD per Troy Oz. Sementara itu, harga minyak mentah WTI, yang memiliki pengaruh besar dalam perekonomian global, juga mencatat pergerakan. WTI Crude Oil turun sebesar 0.06 dan ditutup pada level 59.6 USD per barrel.

Berikut adalah rangkuman dari beberapa bursa saham utama di wilayah Asia, yang menjadi fokus perhatian para investor:

Hong Kong Hangseng – 26,172.27 (-1.72%)

Australia All Ords – 8,915.70 (-1.99%)

Japan Nikkei 225 – 49,812.95 (-3.22%)

New Zealand 50 – 13,499.04 (-1.16%)

EURO Stoxx 50 – 5,610.75 (-1.22%)

India SENSEX – 85,042.37 (-0.33%)

S&P 500 Asia – 7,710.08 (-2.05%)

Indonesia LQ45 – 850.08 (-0.76%)

Indonesia Comp – 8,427.40 (-0.65%)

Japan TOPIX – 3,321.56 (-2.88%)

Nifty 50 – 26,021.80 (-0.40%)

ShenZhen Composite – 2,505.23 (-1.04%)

Harap dicatat bahwa informasi yang disampaikan di atas adalah ringkasan awal pergerakan pasar dan dapat berubah seiring dengan berjalannya sesi perdagangan. Untuk memperoleh informasi terkini dan rinci tentang pergerakan bursa saham di wilayah Asia, disarankan untuk mengikuti sumber berita keuangan yang terpercaya dan menggunakan platform perdagangan yang menyediakan data real-time. Sebelum mengambil keputusan investasi, penting untuk melakukan analisis mendalam, mempertimbangkan risiko secara hati-hati, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan

Bursa saham Eropa dibuka Negatif

0
European Union flags in front of the European Parliament in Brussels, Belgium

Bursa Saham Utama di wilayah Eropa dibuka pada hari ini dengan pergerakan yang Negatif. Para investor dan pelaku pasar secara aktif memantau perkembangan awal di bursa saham untuk mendapatkan wawasan tentang sentimen pasar dan arah pergerakan harga saham.

Di sisi lain, di Wall Street, pasar saham Amerika Serikat juga mengalami pergerakan yang beragam. Indeks Dow Jones Industrial turun sebanyak 557.24 dan ditutup pada level 47068.06. Indeks S&P 500 turun sebesar 61.7 dan ditutup pada level 6713.61, sementara indeks Nasdaq 100 turun sebanyak 192.51 dan ditutup pada level 22788.32.

Selain itu, pergerakan harga komoditas juga menjadi perhatian dalam pasar keuangan. Spot Metal Gold, yang menjadi aset yang banyak dicari sebagai tempat berlindung dalam situasi ketidakpastian, mengalami pergerakan. Harga emas melemah sebesar 4.52 USD dan ditutup pada level 4,040.82 USD per Troy Oz. Sedangkan harga minyak mentah WTI, yang memainkan peran penting dalam perekonomian global, juga mencatat pergerakan. WTI Crude Oil turun sebanyak 0.06 dan ditutup pada level 59.6 USD per barrel.

Berikut adalah rangkuman dari beberapa bursa saham utama di wilayah Eropa, yang menjadi sorotan para investor:

UK FTSE – 9,675.44 (-1.20%)

German Dax – 23,238.33 (-1.12%)

France CAC – 8,017.73 (-1.10%)

Italy FTSE MIB – 43,061.59 (-1.51%)

Spain IBEX – 15,937.90 (-1.54%)

Swiss SMI – 12,559.94 (-0.66%)

Tel Aviv 125 – 3,464.79 (-1.46%)

Greece AEK – 935.16 (-1.09%)

Helsinki OMX 25 – 5,452.34 (-2.34%)

Belgium 20 – 4,957.24 (-1.12%)

Warsaw WIG – 2,922.79 (-1.51%)

STOXX 600 – 568.40 (-1.29%)

OMX Stockholm 30 – 2,754.96 (-2.45%)

Harap dicatat bahwa informasi yang disajikan di atas adalah rangkuman awal pergerakan pasar dan dapat berubah seiring dengan berjalannya sesi perdagangan. Untuk informasi terkini dan lebih rinci tentang pergerakan bursa saham di wilayah Eropa, disarankan untuk mengikuti sumber berita keuangan yang terpercaya dan platform perdagangan yang menyediakan data real-time. Selain itu, sebelum mengambil keputusan investasi, disarankan untuk melakukan analisis mendalam, mempertimbangkan faktor risiko, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan yang profesional dan berpengalaman.

Data CPI Kanada Jadi Penentu Kebijakan BoC dan USDCAD

0

Perhatian pasar pekan ini tertuju pada rilis data inflasi Kanada untuk Oktober yang akan diumumkan Senin malam waktu GMT. Angka terbaru ini menjadi rujukan penting bagi Bank of Canada (BoC) untuk menilai kembali arah kebijakan menjelang pertemuan 10 Desember, di mana bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan di level 2,25%.

Ekonom memperkirakan inflasi tahunan melemah menjadi sekitar 2,1%, turun dari 2,4% pada September. Secara bulanan, harga-harga diprediksi hanya naik tipis 0,2%, menandakan tekanan inflasi mulai mereda. BoC juga akan menyoroti inflasi inti—khususnya ukuran Trimmed, Median, dan Common—yang selama ini lebih stabil namun masih bertahan di atas level yang membuat bank sentral nyaman. Dua ukuran inti bahkan masih berada di atas 3%, sementara komponen Common juga cenderung bergerak naik.

Kondisi tersebut membuat analis tetap waspada. Kenaikan inflasi bulan lalu memang sempat menimbulkan kekhawatiran, dan tambahan risiko dari potensi tarif AS yang bisa memicu kenaikan harga impor membuat gambaran inflasi ke depan belum sepenuhnya tenang. Para pengambil kebijakan di BoC pun terus menimbang dinamika ini sambil memantau perubahan di sektor rumah tangga dan pasar perumahan yang kini menunjukkan perbedaan antarwilayah.

Pada pertemuan terakhirnya, BoC baru saja memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. Gubernur Tiff Macklem saat itu menyampaikan nada optimistis namun berhati-hati. Menurutnya, kebijakan moneter kini mulai memberi dorongan bagi perekonomian yang mulai kehilangan tenaga, meski konsumsi diperkirakan akan melemah. Ia menekankan bahwa satu data ekonomi yang lemah belum cukup untuk mengubah pandangan besar bank sentral. Namun, ia tetap membuka peluang bahwa ekonomi bisa mengalami dua kuartal negatif. Selain itu, ia juga menyinggung valuasi pasar saham yang dinilai “terlalu tinggi”, mengisyaratkan meningkatnya risiko di pasar keuangan.

Wakil Gubernur Senior, Carolyn Rogers, turut menekankan kewaspadaan tersebut. Ia menyebut Dolar Kanada masih berfungsi baik sebagai penahan guncangan eksternal dan menyoroti meningkatnya perbedaan kondisi pasar perumahan di berbagai provinsi. Ia juga menambahkan bahwa risiko stabilitas keuangan kembali menjadi bagian penting dalam diskusi kebijakan.

Bagi pelaku pasar, angka utama CPI akan menjadi fokus pertama. Namun bagi BoC, rincian data—khususnya inflasi inti—akan jauh lebih menentukan arah kebijakan selanjutnya. Jika tekanan harga masih sulit turun, BoC mungkin perlu menahan diri sebelum melanjutkan pelonggaran kebijakan lebih jauh.

Data ini juga berpotensi menggerakkan pasangan mata uang USD/CAD. Rilis inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan bisa membuat pasar menilai BoC perlu lebih berhati-hati, yang pada gilirannya berpotensi menguatkan Dolar Kanada dalam jangka pendek. Sebaliknya, jika inflasi benar-benar melemah sesuai prediksi, CAD bisa mendapat tekanan karena pasar melihat peluang pelonggaran tambahan di kemudian hari.

Statistik Kanada akan merilis data inflasi Oktober Senin, hari ini pukul 20:30 WIB, dan pasar diperkirakan akan merespons cepat setiap kejutan dari laporan tersebut.

Dolar Australia Salah Satu Korban Lainnya Kehati-hatian The Fed

0

Dolar Australia melemah terhadap Dolar AS pada Senin setelah mengalami kenaikan pada sesi sebelumnya. Pasangan mata uang AUDUSD ini terseret oleh penguatan Dolar AS pasca pernyataan yang hati-hati dari pejabat Federal Reserve AS (Fed), yang mengurangi kemungkinan pemotongan suku bunga pada Desember.

Aussie sempat menguat setelah data ketenagakerjaan dalam yang lebih kuat memperkuat ekspektasi akan sikap hati-hati dari Bank Sentral Australia (RBA). Berdasarkan pembaruan terbaru pada 14 November, kontrak berjangka suku bunga antarbank ASX 30-hari untuk Desember 2025 diperdagangkan di level 96,41, mencerminkan probabilitas 6% untuk pemotongan suku bunga menjadi 3,35% dari 3,60% pada pertemuan Dewan RBA mendatang.

Wakil Gubernur RBA Andrew Hauser mengatakan pekan lalu, “Perkiraan terbaik kami adalah kebijakan moneter tetap ketat, meskipun komite terus mendiskusikan hal ini.” Hauser menambahkan bahwa jika kebijakan tersebut tidak lagi sedikit ketat, hal itu akan memiliki implikasi signifikan bagi keputusan di masa depan.

Reuters melaporkan pada Minggu bahwa Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan kesepakatan logam langka antara AS dan China akan “semoga” diselesaikan sebelum Thanksgiving. Ia menambahkan bahwa ia yakin China akan menepati komitmennya setelah pertemuan baru-baru ini di Korea antara kedua pemimpin, Presiden Trump dan Presiden Xi Jinping.

Pasangan mata uang AUDUSD diperdagangkan sekitar 0.6520-0.6515, turun dari level pembukaan hari ini di level 0.6516. Indeks dolar AS saat ini diperdagangan kan di sekitar level 99.31 – 99.30, menguat signifikan dari pembukaan hari ini di level 99.15.

Pasar Gelisah, Emas Masih Terjebak Bayang-Bayang Sikap Hawkish Fed?

0
Emas

Harga emas kembali melemah jelang akhir pekan setelah pasar mulai meragukan peluang pemotongan suku bunga The Federal Reserve pada Desember. XAUUSD sebenarnya sempat melesat dan menyentuh level tertinggi sejak 21 Oktober—melewati area 4.200—namun akhirnya bergerak dalam rentang sempit karena investor menunggu kejelasan arah kebijakan bank sentral AS. Dengan berakhirnya penutupan pemerintah Amerika Serikat, perhatian pasar kini tertuju pada bagaimana pemerintah mengatasi penumpukan data ekonomi yang tertunda serta apa yang akan diungkap oleh rilis berikutnya mengenai kondisi ekonomi negeri Paman Sam.

Momentum Emas Didukung Sentimen Safe Haven

Emas memulai pekan ini dengan langkah positif. Sentimen pasar yang cenderung lebih tenang membuat dolar AS kesulitan menguat, memberi ruang bagi emas untuk naik. Akhir pekan lalu, kelompok Demokrat moderat di Senat berhasil mencapai kesepakatan yang memungkinkan pengesahan RUU pendanaan sementara dengan suara 60–40, membuka jalan menuju akhir penutupan pemerintahan. Situasi ini sempat mengurangi tekanan pasar dan mendorong aliran dana kembali ke aset aman, termasuk emas.

Tak lama setelah DPR AS menyetujui RUU pendanaan pada Rabu malam, Presiden Donald Trump menandatanganinya, secara resmi membuka kembali pemerintahan. Namun pernyataan Gedung Putih bahwa Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) mungkin tidak dapat merilis data tenaga kerja dan inflasi Oktober membuat indeks dolar AS melemah. Dampaknya, emas kembali mencatat kenaikan dan sempat menembus level tertinggi tiga minggu di atas 4.200.

Komentar Hawkish The Fed Kembali Menahan Kenaikan Emas

Meski sempat menguat, emas mulai kehilangan tenaga menjelang akhir pekan. Sentimen negatif di Wall Street mendorong investor mencari aset aman, namun komentar hawkish dari sejumlah pejabat The Fed membuat pasar kembali meragukan peluang pemotongan suku bunga Desember.

Presiden The Fed St. Louis, Alberto Musalem, menyebut pasar tenaga kerja masih berada dekat kondisi “full employment”, sementara Presiden The Fed Minneapolis, Neel Kashkari, kembali menegaskan bahwa inflasi masih terlalu tinggi. Data FedWatch menunjukkan peluang pemangkasan suku bunga Desember turun ke kisaran 50%, jauh di bawah 67% pada pekan sebelumnya. Hasilnya, emas jatuh ke bawah level 4.100 pada Jumat dan menutup pekan di zona negatif.

Investor Kembali Menanti Data Ekonomi AS

Sampai saat ini belum ada pengumuman resmi terkait jadwal rilis data ekonomi AS yang sempat tertunda. Ada kemungkinan data ketenagakerjaan September akan dirilis secepatnya pekan depan, meski efektivitasnya dipertanyakan karena sudah dianggap kedaluwarsa.

Sementara itu, data ketenagakerjaan ADP akan menjadi sorotan pada Selasa. Jika rilis ini kembali menunjukkan pelemahan pasar tenaga kerja—terutama jika laporan resmi BLS Oktober tidak tersedia—USD bisa tertekan dan memberi ruang kenaikan bagi XAUUSD.

Komentar pejabat The Fed tetap menjadi fokus utama dalam jangka pendek. Jika mereka memberi sinyal kekhawatiran pada kondisi tenaga kerja, pasar bisa menafsirkan ini sebagai tanda menuju pelonggaran kebijakan. Sebaliknya, jika The Fed tetap menekankan perlunya menjaga suku bunga stabil sambil menunggu data yang lebih jelas, dolar AS berpotensi tetap kuat dan membuat harga emas sulit bergerak naik.