Bursa Saham Asia Nyaman Di Level Puncak 6 Minggu

0
12

Pasar saham Asia mencapai level puncak enam minggu di sesi Senin karena peluang suku bunga rendah lebih lama di Amerika Serikat ditambah dengan pembicaraan mengenai stimulus tambahan di Jepang dan China.

Liburnya pasar Amerika Serikat membuat kondisi perdagangan tipis, meski demikian, indeks MSCI saham Asia Pasifik di luar Jepang masih naik 0,4% ke level tertinggi sejak akhir Juli.

Indeks Nikkei Jepang naik 1,8% ke level tertinggi lima bulan, memperpanjang reli seiring harapan pada perdana menteri baru Jepang akan menambah pengeluaran fiskal. Sementara itu, saham blue chips China naik 1,7% di tengah spekulasi Beijing juga akan menambahkan stimulus melalui kebijakan fiskal dan moneter.

Indeks Nasdaq berjangka naik tipis 0,1%, sementara indeks S&P 500 berjangka tetap stabil. Di eropa, indeks EUROSTOXX 50 berjangka dan FTSE berjangka hanya bergerak tipis.

Investor masih menilai dampak dari laporan payroll AS di akhir pekan lalu, yang menunjukkan kenaikan angka pekerjaan yang jauh lebih kecil dari yang diharapkan, tetapi juga kenaikan upah.

Data tenaga kerja pekan lalu tersebut cukup untuk mendorong imbal hasil obligasi jangka AS dan mempertajam kurva imbal hasil, bahkan ketika pasar berspekulasi ketika Federal Reserve mulai melakukan tapering. Kenaikan imbal hasil 10-tahun AS menjadi 1,32% membatasi beberapa tekanan pada dolar dari data gaji yang buruk, meskipun indeks dolar masih menyentuh level terendah satu bulan sebelum stabil di 92,128.

Dolar masih melemah terhadap yen di 109,76, sementara euro kokoh di level 1,1881 terhadap dolar setelah mencapai puncak lima minggu di 1,1908 dolar pada hari Jumat.

Prospek dimulainya tapering Fed menjadi hal positif bagi emas yang non-yielding, emas terpantau berada di $1.827 per ounce, setelah mencapai level tertinggi sejak pertengahan Juni di $1.833,80.

Sementara itu, harga minyak turun setelah Arab Saudi memangkas harga semua jenis minyak mentah untuk pelanggan Asia, sementara membuat harga ke Eropa barat laut dan Amerika Serikat stabil. Brent turun 84 sen menjadi $71,77 per barel, sementara minyak mentah AS turun 78 sen menjadi $68,51