Calon PM Jepang Fumio Kishida tunda debat terkait stimulus ekonomi

0
12

Fumio Kishida, pesaing utama untuk menggantikan Yoshihide Suga sebagai perdana menteri Jepang, mengatakan bahwa debat terkait langkah-langkah pendanaan stimulus ekonomi yang ia ajukan harus menunggu hingga pemilihan umum rampung tahun ini.

Pernyataan mantan luar negeri itu menyoroti peningkatan risiko penundaan dalam menyusun anggaran untuk tahun fiskal selanjutnya usai kebijakan ekonomi dikesampingkan selama kampanye pemilihan perdana menteri setelah Suga mendadak mengundurkan diri.

“Saya akan menjelaskan arahan umum ide paket stimulus saya, tetapi itu tidak akan mudah bagi pemerintah untuk mengurai rincian rencana tersebut,” kata Kishida dalam sebuah program televisi.

“Bagaimana mendanai paket…

hal itu akan dibahas setelah pemilihan umum selesai,” dia menambahkan.

Dalam pengumuman yang mengejutkan pada Jumat (3/9), Suga menyatakan tidak akan kembali mencalonkan diri dalam pemilu sebagai pemimpin partai yang tengah berkuasa, Partai Demokrat Liberal (LDP).

Pemimpin partai muncul menjadi perdana menteri karena LDP memiliki suara mayoritas di parlemen.

Pemenang bursa pemilihan LDP, yang sekarang terbuka lebar, harus mengadakan pemilihan umum paling lambat 28 November 2021.

Mundurnya Suga dianggap telah meningkatkan ketidakpastian pada prospek kebijakan ekonomi setelah para pesaing muncul untuk menggantikannya.

Kishida mengatakan bahwa ia akan menyusun paket belanja senilai puluhan triliunan yen untuk meredakan pandemi COVID-19, yang melonjak dalam gelombang keempat di Jepang.

Waktu pemilihan umum dapat memengaruhi penyusunan anggaran dan rencana belanja tambahan untuk pemulihan pandemi.

Pemerintah Jepang biasanya menyusun anggaran pada akhir Desember, setelah menyiapkannya berbulan-bulan, untuk diserahkan ke parlemen pada Januari dan kemudian disahkan sebelum awal tahun fiskal pada April.

???????Kunjungan perdana menteri baru Jepang ke Indonesia