China Sebut AS Egois Karena Putus Hubungan Pada WHO

0
56
Dr Margaret Chan, WHO Director-General addresses during the 67th World Health Assembly, Palais des Nations, Geneva. Monday 19 May 2014. Photo by Violaine Martin

JAVAFX – China mengatakan Amerika Serikat egois karena memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan menghentikan bantuan dana pada Badan Kesehatan Dunia (WHO) di tengah pandemi Covid-19.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian dalam konferensi pers reguler pada Senin (1/6) waktu setempat mengatakan jika keputusan tersebut menandakan jika AS hanya mementingkan kepentingan diri sendiri.

Zhao Lijian seperti mengutip AFP menjelaskan bahwa “Komunitas internasional umumnya tidak setuju dengan tindakan egois AS, menghindari tanggung jawab, dan merusak kerja sama internasional melawan pandemi.”

Pada bulan Mei lalu, Presiden AS Donald Trump memustus hubungannya dengan WHO, AS menganggap WHO telah gagal mengatasi penyebaran virus Corona. Dalam pernyataan di hadapan media di Gedung Putih, Trump menyebut keputusan itu diambil karena menilai ada kesalahan manajemen dalam mengendalikan pandemi global oleh WHO. Tak hanya itu, Trump juga menuding WHO sebagai ‘boneka’ CHina dan mengatakan penghentian pendanaan akan berlaku permanen kecuali jika lembaga tersebut membuat ‘perbaikan substansif’.

“Karena mereka telah gagal melakukan reformasi yang diminta dan sangat dibutuhkan, kami hari ini akan mengakhiri hubungan dengan Organisasi Kesehatan Dunia,” kata Trump.

Menanggapi pernyataan tersebut, Zhao menambahkan jika tidak mungkin bagi WHO hanya melayani satu negara dan mengikuti kehendak negara yang menjadi donor terbesar.

Zhao Lijian menambahkan bahwa “Tidak mungkin (bagi WHO) melayani satu negara dan tidak boleh mengikuti kehendak negara yang memberikan dana paling besar. Dalam menghadapi pandemi, penindasan atau aksi pemerasan terhadap WHO dengan mengabaikan kehidupan, tantangan bagi kemanusiaan, dan hancurnya kerja sama internasional.”

Menyoal dihentikannya pendanaan oleh AS untuk WHO, Zhiang menyatakan China akan tetap memberikan dukungannya. Tak hanya itu, ia juga menyerukan negara anggota WHO lainnya untuk bersatu meningkatkan dukungan politik dan pendanaannya.

Amerika Serikat diketahui merupakan penyumbang dana terbesar kepada WHO, sekitar setidaknya US$400 juta atau sekitar Rp7,83 triliun per tahun. Sementara China memberikan dana yang lebih kecil yakni hanya US$40 juta atau sekitar Rp626 miliar setiap tahunnya. Sebagian besar anggaran WHO diketahui merupakan kontribusi secara berkala, yang datang langsung dari negara dan pendonor lain ke tujuan yang dipilih sendiri oleh si pendonor.