COVID-19 terus menghancurkan perekonomian global

0
31

JAVAFX – Pada akhir pekan kemarin, harga emas di bursa berjangka untuk kontrak April yang paling aktif saat ini diperdagangkan naik $ 6,10  atau  0,37% pada harga $ 1639.50. Emas terus memiliki kisaran harga yang berlebihan, karena penetapan harga hari ini menciptakan rendah yang lebih rendah, dan tinggi lebih rendah. Emas diperdagangkan ke level terendah $ 1611 dan tertinggi $ 1672,50 hari ini.

Namun, gambaran sebenarnya ini bukanlah pergerakan emas, melainkan lebih kepada gambaran pelemahan dolar AS yang luar biasa. Jatuhnya Dolar AS merupakan akibat langsung dari laporan klaim pengangguran yang mengindikasikan kenaikan besar 3,2 juta klaim. Saat ini dolar turun 1,48% yang setara dengan 1,492 poin dengan mengambil indeks di bawah 100 dan saat ini ditetapkan pada 99,505.

Menurut Reuters, “Dolar turun secara luas pada hari Kamis setelah kenaikan klaim pengangguran yang belum pernah terjadi sebelumnya menyebabkan investor mengantisipasi bahwa pemerintah AS dan Federal Reserve akan mengambil langkah-langkah baru untuk merangsang ekonomi. Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim untuk tunjangan pengangguran melonjak ke rekor lebih dari 3 juta minggu lalu karena langkah-langkah ketat untuk menahan pandemi coronavirus membuat negara itu berhenti tiba-tiba, melepaskan gelombang PHK yang kemungkinan mengakhiri ledakan lapangan kerja terpanjang dalam sejarah Amerika Serikat”.

Paska rilis klaim pengangguran, Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell mengatakan di hari Jumat (27/03/2020) bahwa Amerika Serikat “mungkin dalam resesi” tetapi kemajuan dalam mengendalikan penyebaran virus corona akan menentukan kapan ekonomi dapat sepenuhnya dibuka kembali. Pernyataan Gubernuru Fed ini jarang terjadi karena pernyataannya datang sebelum dia memiliki data untuk mendukung asumsi itu.

Namun, satu fakta sangat jelas, efek COVID-19 terus berdampak negatif terhadap ekonomi global, karena virus terus mempengaruhi lebih banyak orang secara global meningkatkan jumlah orang yang terinfeksi serta jumlah kematian yang terkait dengan virus ini. Ini mengarah pada kontraksi utama PDB global. Yang paling mengkhawatirkan adalah kenyataan bahwa sebagian besar ahli medis memprediksi pandemi ini akan menjadi lebih buruk sebelum mulai berkurang.

Fakta itu telah menyebabkan bank sentral di seluruh dunia termasuk Federal Reserve untuk mengambil tindakan darurat. Itu juga mengapa Senat mengeluarkan paket bantuan keuangan $ 2,2 triliun untuk bisnis dan individu yang tinggal di Amerika Serikat. Paket bantuan keuangan masih perlu dipilih dan disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat, dan kemudian ditandatangani oleh presiden Amerika Serikat sebelum diberlakukan.