Diawali Dari Data NFP, Dolar Semakin Tertekan Jelang Data CPI

0
65
Dolar-AS

Dolar memulai minggu ini dengan posisi defensif setelah tertekan oleh data tenaga kerja gelombang kedua yang mengecewakan. Para pelaku pasar pun kini beralih ke apakah data inflasi yang akan datang dapat menambah tekanan pada pembuat kebijakan untuk mengurangi stimulus moneter.

Data pekerjaan pada Jumat menunjukkan non-farm payrolls AS meningkat 559.000 pada Mei, turun 90.000 pekerjaan dan di bawah ekspektasi. Data kali ini tampaknya berhasil meredam kekhawatiran pengetatan kebijakan prematur dan kenaikan suku bunga akan mendorong dolar AS untuk menguat.

Kemungkinan perlambatan dalam pembelian obligasi juga menjadi fokus menjelang pertemuan Bank Sentral Eropa pada hari Kamis, dan kedua kekhawatiran tersebut membatasi pergerakan perdagangan dolar di Asia.

Euro stabil terhadap dolar AS di sekitar level $1,2168, rebound dari penurunan pada level $1,2104 pada sesi Jumat sebelum dolar AS turun secara luas.

Melemahnya greenback membuat dolar Australia dan Selandia Baru menghabiskan sesi Asia masing-masing dengan kenaikan di atas 77 sen dan 72 sen, dan dolar turun 0,1% terhadap yen Jepang ke level 109,61.

Yuan China, yang melemah dalam beberapa pekan terakhir, terpuruk sekitar 6,4 per dolar setelah data menunjukkan pertumbuhan ekspor China meleset dari perkiraan sementara impor melonjak.

Namun, kegelisahan akibat dari inflasi yang masih menjadi pembicaraan pasar masih bertahan menjelang laporan yang akan dirilis pada Kamis, dan analis melihat risiko di semua sisi dan minggu-minggu mendatang sebagai hal yang penting.

Posisi sell pada dolar sedikit meningkat minggu lalu karena pejabat Fed bersikeras pemulihan memiliki jalan panjang dan mereka tidak akan terburu-buru untuk bereaksi terhadap poin data jangka pendek.

Di tempat lain, fokus pasar juga tertuju pada tapering Bank of Canada yang melakukan pertemuan pada hari Rabu dan disusul oleh ECB pada hari Kamis, di mana perubahan terlihat tidak mungkin tetapi beberapa analis melihat penyesuaian terhadap laju program pembelian obligasi Eropa.