Dolar AS Makin Kokoh Eksistensinya

0
69

JAVAFX – Dolar AS makin kokoh eksistensinya pada perdagangan sesi Asia siang ini dimana arah pergerakan ini sebagai bentuk aksi kekhawatiran investor dengan melihat perang dagang yang dikobarkan AS yang masih belum mereda kondisinya.

Secara umum dolar AS masih bergerak memberikan tekanannya kepada mata uang Inggris, dan sejauh ini juga GBPUSD untuk sementara sedang berada di level 1.3160 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 1.3166. USDJPY untuk sementara berada di level 110,56 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 110,35. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7359 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7368.

Pound dan mata uang utama dunia lainnya termasuk yen, memang masih bergerak dengan sisi pelemahannya kepada dolar AS di mana ini terbentuk setelah potensi perang dagang terus memanas sejak akhir pekan lalu hingga sekarang dan sepertinya masih belum menunjukkan tanda-tanda yang belum selesai.

Presiden Trump telah mengeluarkan kebijakan proteksi bagi produk-produk yang ingin masuk ke AS, terutama produk asal China sehingga mencapai total nilai defisit perdagangan yang bisa ditekan hingga $200 milyar per tahunnya. Trump berpendapat bahwa kebijakan ini diambilnya karena pihak China telah melakukan banyak kecurangan dalam mengambil teknologi asal AS, sehingga batas waktu terhadap peningkatan pengawasan yang diinginkan Trump juga belum dilakukan oleh China.

Selain itu, potensi kebijakan tarif tidak hanya dilakukan kepada China saja, di mana pihak Kanada, Meksiko dan Uni Eropa juga terkena dampak pula sebelumnya. Bahkan Komisi Uni Eropa mulai akhir pekan ini juga mulai memberlakukan kebijakan tarif juga terhadap produk-produk asal AS yang masuk ke wilayah Uni Eropa.

China sendiri akan menerapkan penggunaan tarif bagi produk-produk asal AS seperti produk pesawat, otomotif dan energi serta barang-barang pertanian dan peternakan sebagai bentuk balasan. Sejauh ini, nilai yang diterapkan memang belum ada rilis dari pemerintah China sendiri, namun bank sentral China, PBOC, sudah siap dengan paket bantuan ekonomi senilai $31 milyar untuk antisipasi turunnya daya beli konsumen China akibat dari perang dagang tersebut.

Dampak dari penggunaan tarif ini memang terus menjadi polemik di pasar uang dunia, namun berdasar hasil ECB Forum, beberapa kebijakan moneter dunia belum berubah akibat perang dagang tersebut dalam jangka waktu pendek ini. Jerome Powell sendiri mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga the Fed tidak akan ditunda lagi pada tahun ini karena sektor tenaga kerja AS yang masih ketat.
Pound sendiri sedang menantikan BoE meeting nanti malam.

(Sumber: Analis JAVAFX)
Untuk mendapatkan free signal trading, analisa market mingguan, full support langsung dari analis,

Hubungi JAVAFX :

Phone / WhatsApp : 082116448874

Apakah Anda membutuhkan informasi Training JAVAFX, Introducer Broker – IB, belajar forex, teknikal forex, signal forex, strategi forex dan analisa forex untuk melakukan transaksi trading forex, trading emas, trading oil, trading index minggu ini? Segera Hubungi Analis JAVAFX
Author : Adhi Gunadhi