Dolar AS Masih Menekan Jelang Fed Meeting

0
96
Berita Forex Dolar AS

JAVAFX – Dolar AS masih menekan jelang Fed meeting pada perdagangan hari ini di mana potensi penguatan dari mata uang AS ini sepertinya memang mulai muncul kembali dengan pengaruh jelang pertemuan bank-bank sentral utama dunia dan rilis data tenaga kerja AS di pekan ini.

Secara umum di perdagangan sebelumnya, kondisi dolar AS memberikan tekanan kepada mata uang utama dunia lainnya, sehingga hal ini mengakibatkan EURUSD ditutup menguat di level 1,1656, GBPUSD ditutup melemah di level 1,3105, AUDUSD ditutup menguat di level 0,7399 dan USDJPY ditutup melemah di level 111,00.
Dan untuk sementara di siang ini, EURUSD bergerak di level 1,1654, GBPUSD bergerak di level 1,3104, AUDUSD di level 0,7389 dan yen di level 111.12.

Sebelumnya, nilai dolar AS sedikit memburuk pada perdagangan akhir pekan lalu setelah investor gagal memanfaatkan momentum membaiknya data pertumbuhan ekonomi AS dalam 4 tahun terakhir ini, di mana investor akan mempertanyakan keoptimalan pertumbuhan AS ketika ada perang dagang nantinya. Indeks dollar kala itu mengalaami saat-saat koreksinya, namun beruntung mulai awal pekan ini, greenback sudah mulai melawan lagi.

Sebetulnya ekonomi AS butuh kenaikan suku bunga yang agresif demi menghindari resesi, dan semua ini terus didukung oleh data tenaga kerja yang masih ketat dan inflasi yang mulai meningkat di AS. Apalagi pekan lalu keputusan bank sentral Uni Eropa yang menunda perubahan suku bunga negatifnya, seakan membuka jalan bagi euro untuk tertekan dalam jangka panjang, apalagi masalah perang dagang masih terus membayangi pergerakan mata uang utama dunia.

Sebelumnya indeks dolar menjaga ritme positifnya selama ini di mana proses perang dagang memberikan arti bahwa harga barang yang terkena tarif baru dari Presiden Trump khususnya harga barang di AS, akan mengalami kenaikannya. Sisi kenaikan inflasi di AS tentu akan mendatangkan dukungan yang kuat terhadap rencana kenaikan suku bunga ths Fed yang bisa naik secara agresif. Sinyal inflasi yang akan meninggi ini, telah dibaca investor dengan melakukan koleksi surat hutang berlatar belakang AS meski Trump tidak senang.

Siang ini pergerakan mata uang juga masih tenang-tenang saja dengan perjalanan indeks dolar yang kembali menatap penguatannya. Sebelumnya greenback sempat melamh setelah 2 kali verbal intervensi Presiden Trump membuat mata uangnya melemah. Trump tidak suka kenaikan suku bunga the Fed. Trump juga menuduh China dan Uni Eropa sengaja merendahkan nilai mata uangnya dan menahan kenaikan suku bunganya sehinggw greenback menguat dan merugikan ekonomi AS.

Namun jelang Fed meeting, BoE meeting dan BoJ meeting, di pekan ini, telah membuat investor berhati-hati dalam melakukan investasinya.

(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi