Dolar Mulai Menekan Pasca Pemilu Kejutan

0
65
Pound Sterling Menguat Sejenak Meski Ada Reshuffle Kabinet PM May

AVAFX – Dolar mulai menekan pasca pemilu kejutan perdagangan pasar uang Asia Pasifik hingga jelang siang hari ini, di mana kondisi ini merupakan perlawanan dari kondisi sebelumnya dengan keinginan pasar yang masih ingin menguatkan mata uang AS tersebut.

Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan sebelumnya, kondisi greenback mengalami tekanannya dari mata uang utama dunia lainnya sehingga hal ini mengakibatkan EURUSD ditutup menguat di level 1,1416, GBPUSD ditutup menguat di level 1,3096, AUDUSD ditutup menguat di level 0,7223 dan USDJPY ditutup menguat di level 113,46.
Dan untuk sementara di siang ini, EURUSD bergerak di level 1,1443, GBPUSD bergerak di level 1,3126, AUDUSD di level 0,7243 dan yen di level 113,26.
Kondisi yen sedang menguat terhadap dolar AS setelah pemilu AS diselenggarakan dengan memunculkan beberapa kejutan baru dengan hasil yang diterima publik. Awalnya pasar menghendaki partai Demokrat akan memenangkan kursi parlemen, namun nyatanya partai Republik masih tetap akan mendapatkan kursi yang lebih banyak di Kongres dan Senat, sehingga kontrol Trump menjalankan kebijakannya akan lebih kontroversial.
Ruang penguatan dolar sebetulnya lebih terbuka ketika Republik masih mengontrol parlemen, karena kebijakan dolar mereka lebih ekspansif dan terbukti memberi dukungan bagi solidnya ekonomi mereka.
Namun kondisi manufaktur AS dalam setahun terakhir terus menurun membuat dukungan kenaikan suku bunga Fed juga makin berkurang. Pasar kemungkinan akan melihat perkembangan pertemuan Fed meeting mulai nanti malam hingga esok, dengan perkiraan memang suku bunga Fed tidak akan berubah.
Yen sempat melemah dan menyentuh level terlemahnya sejak 2011 atau sesaat seperti gempa Jepang 2011. Kondisi ini makin memperburuk citra pemerintahan PM Abe, namun lambat laun kembali pulih dengan terus setelah pasar saham dunia terus mengalami guncangan akibat perang dagang dan suku bunga Fed yang tinggi. Apalagi bank sentral Jepang tetap memiliki komitmen menjaga pasar likuiditas Jepang, sehingga yen nyaman menguat.
Mulai berhasilnya perundingan Brexit masih menjadi pengobat pound untuk bangkit. PM May akan mendapatkan kepastian masa depannya di Inggris, membuat pandangan ekonomi masa depan Inggris juga terlihat cerah. Poin Brexit yang didukung suku bunga yang tetap ada stimulus, membuat pound masih bertahan menguat jelang rilis suku bunga Fed terbaru.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi