Dolar Tergelincir Karena Biden Lebih Mendekat Ke ‘Gedung Putih’

0
51
pemilu presiden AS, dolar melemah
"I Voted" stickers at an early voting polling location at Dockweiler Beach for the 2020 Presidential election in Los Angeles, California, U.S., on Thursday, Oct. 29, 2020. With eight days until the election, 59.4 million people have cast ballots in-person at early voting centers or by mail, according to the U.S. Elections Project. Photographer: Patrick T. Fallon/Bloomberg via Getty Images

Dolar AS tergelincir ke level rendah harian pada Kamis karena dari hasil perhitungan sementara calon presiden dari Demokrat Joe Biden semakin mendekat ke Gedung Putih.

Pasar keuangan dalam hari-hari ini bahkan dari berminggu-minggu lalu menunggu ketidakpastian dari hasil pemilu AS karena presiden incumbent, Donald Trump telah membuka serangan terhadap penghitungan suara di beberapa negara bagian dengan mengajukan tuntutan hukum dan penghitungan ulang. Hal tersebut dapat menghambat dolar dalam jangka pendek, kata para trader.

Dolar merosot ke level terendah dua tahun terhadap yuan China dan peso Meksiko juga menguat. Peso Meksiko merupakan salah satu mata uang yang terdampak dari pemerintahan Trump karena aksi pembatasan imigran dan juga perang dagang.

Pergerakan dolar di sesi Asia mencatat penurunan dengan dolar index tertekan turun ke level 93.290 atau mendekati level terendah hari Rabu 93.220. dolar bisa lebih tertekan jika turun di bawah level 93.000 pada minggu ini.

Pasangan EUR/USD bergerak naik diatas $1.17000, saat ini berada di $1.17400.

GBP/USD masih belum banyak memanfaatkan situasi karena trader mempertimbangkan bahwa bank sentral Inggris akan mengumumkan suku bunga negatif hari Kamis. Pasangan mata uang AUD/USD cukup stabil menguat diatas $0.71500 dan punya kans ke level $0.72.

Sementara harga emas juga menguat diatas level $1900,00 dan punya kans test $1916,00 – 1920,00.