Ekskalasi Perang Dagang Dukung Aksi Safe Haven Dolar AS

0
91
Berita Forex Dolar AS

JAVAFX – Ekskalasi perang dagang dukung aksi safe haven dolar AS pada perdagangan pasar uang Asia Pasifik hingga jelang siang hari ini, di mana kondisi ini merupakan perlawanan dari kondisi sebelumnya dengan keinginan pasar yang mulai berani lagi masuk ke pasar uang pasca Jackson hole berakhir.

Melihat pada perdagangan sebelumnya, pada perdagangan sebelumnya, pergerakan dolar AS memberiakan tekanannya kepada beberapa mata uang utama dunia lainnya, sehingga hal ini mengakibatkan EURUSD ditutup melemah di level 1,1665, GBPUSD ditutup melemah di level 1,3012, AUDUSD ditutup melemah di level 0,7264 dan USDJPY ditutup melemah di level 110,96.
Dan untuk sementara di siang ini, EURUSD bergerak di level 1,1663, GBPUSD bergerak di level 1,3007, AUDUSD di level 0,7251 dan yen di level 111,00.

Kondisi yen kali ini masih menguat terhadap dolar AS lagi setelah beberapa waktu lalu melemah terkait kebijakan bank sentral Jepang untuk terus melakukan operasi pasar, telah berhasil meredam penguatan yen sehingga siang ini sedang menguat lagi. Gejolak perang tarif sedikit banyak memang tidak berimbas besar kepada yen.

Terbukti sejak awal bulan ini, yen terus bertahan dari gempuran dolar AS, diiringi juga mulai melemahnya mata uang kawasan Eropa seperti euro dan pound yang tergerus oleh situasi perang tarif. Sejauh ini, pihak Jepang selalu berhasil untuk menghindari diri dari penerapan tarif AS, sehingga sejauh ini pula kondisi produk Jepang belum terlalu mengalami masalah proteksi dari AS yang bisa mengakibatkan rendahnya kinerja ekonominya

Potensi kebijakan Presiden Trump untuk memberikan tarif proteksi terhadap sistem perdagangannya dengan telah membuat beberapa negara tujuan proteksi dan ramai-ramai juga melakukan tindakan balasan berupa pemberian tarif juga terhadap barang-barang asal AS. Dan China pun masih terus mencari kesepakatan baru dengan AS pekan ini sehingga pasar uang sedikit tenang kembali pasca Jackson hole. Trump rupanya sedang mempersiapkan tarif baru lagi senilai $200 milyar sehingga aksi safe haven mulai muncul lagi.

Meskipun Trump sering melakukan tarif ke China, namun China sendiri seolah tidak menggubris tekanan dari Trump tersebut. Padahal kinerja ekonomi China juga sudah mulai merendah kualitasnya sehingga bisa mendorong pemberian bantuan likuiditas lebih besar.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi