Emas Bullish Ketika Corona Menyerang AS

0
74

JAVAFX – Pada perdagangan di bursa komoditi logam hari Jumat (6/3), emas kembali melanjutkan tren kenaikan menuju level $1.700, setelah disesi sebelumnya mengalami penurunan dan otoritas AS berlomba melawan penyebaran virus Covid-19 di ekonomi terbesar di dunia serta mendorong investor segera beralih ke aset ke safe havens.

Harga emas berjangka di Comex New York Mercantile Exchange diperdagangkan naik $1.675,15.

Kenaikan itu dipicu oleh pernyataan negara bagian California yang mengumumkan keadaan darurat di tengah wabah yang telah menewaskan 11 orang Amerika sejauh ini dan menginfeksi lebih dari 100 lainnya.

Dengan indeks S&P 500 Wall Street yang anjlok sekitar 3% sementara indeks dolar, yang memantau pergerakan greenback terhadap enam mata uang, turun 0,5%, yang mendorong emas menuju dibawah level $1.700.

Penyebaran wabah virus corona terus menebarkan teror kematian hingga ke seluruh dunia, dengan angka kematian lebih dari 3.000 orang telah terbunuh oleh virus corona, sekitar 3,4% dari mereka yang terinfeksi jauh di atas tingkat kematian akibat flu musiman di bawah 1%. Virus itu terus menyebar dengan cepat di luar pusat wabah di Cina, dengan Italia semalam melaporkan lompatan kematian menjadi total 79.

Pelonggaran kebijakan moneter yang telah dilakukan The Fed di Amerika Serikat yang dipicu oleh kekhawatiran terhadap dampak ekonomi dari epidemi virus corona yang kian meluas hingga ke seluruh dunia.

The Fed menegaskan kembali akan memantau perkembangan dan implikasinya untuk prospek ekonomi dan akan menggunakan alat-alatnya dan bertindak sesuai untuk mendukung ekonomi.

Pembicaraan tersebut datang setelah setelah penurunan suku bunga yang dilakukan oleh Federal Reserve. Federal Reserve menurunkan kisaran target untuk dana federal atau suku bunga acuan sebesar 50bps menjadi 1.00-1.25% dalam langkah darurat yang diambil pada Selasa 3 Maret. Fed mengatakan virus corona menimbulkan resiko yang berevolusi terhadap kegiatan ekonomi.

Ini adalah pemangkasan suku bunga tingkat darurat pertama sejak krisis keuangan pada 2008 yang lalu meskipun pasar sudah menetapkan potongan 50bps atau 75bps dalam pertemuan FOMC 18 Maret nanti. Langkah ini mengikuti pengumuman negara G7 yang dibuat sebelumnya pada hari dimana pembuat kebijakan menegaskan kembali komitmen mereka untuk mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, meskipun gagal memberikan tindakan spesifik.