Emas Diujung Aksi Ambil Untung Sesaatnya

0
99

JAVAFX – Analisa fundamental, (1/8/2017)

Aksi ambil untung telah menyelimuti pergerakan emas setelah penguatan harga sempat tertahan tadi malam yang disusul dengan situasi jenuh beli di akhir sesi perdagangan.

Safe haven emas sempat muncul semenjak situasi peluncuran uji coba rudal Korea Utara pada akhir pekan lalu.

Aksi tersebut berhasil mendorong naiknya permintaan pada logam emas dikalangan investor akibat memanasnya kondisi geopolitik global.

Di sisi lain, emas sendiri mencoba bertahan ditengah gempuran dari sesi sebelumnya ketika data ekonomi seperti data perumahan, data keyakinan konsumen dan data pesanan barang AS menembus rekor tertinggi 3 tahun terakhir.

Namun beruntung data pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua kemarin dan data aktivitas pabrik di Chicago tidak sesuai harapan pasar sehingga sisi beli emas berlanjut di Senin kemarin.

Namun indikasi bertahan dan tetap di level penguatannya ini bisa muncul ketika investor berpikir lagi bahwa the Fed telah menyatakan bahwa masalah defisit neraca $4,5 trilyun akan segera dimulai untuk dikurangi setidaknya pada September nanti.

Tujuan perbaikan defisit ini agar the Fed lebih leluasa untuk melakukan operasi pasar bila terjadi kondisi yang kritis seperti di medio 2008 lalu.

Salah satu cara dalam memperbaiki ini adalah dengan mengurangi kepemilikan surat hutang yang dimiliki the Fed untuk segera dilepaskan kembali ke publik yaitu melalui lelang.

Seperti kita ketahui bahwa pasca krisis 2009 lalu, the Fed banyak melakukan pembeliaan kembali surat hutangnya yang biasa dikenal quantitative easing atau QE 1, 2 dan 3 hingga 2014 lalu dan membuat harga emas melorot tajam dari level $1900an menjadi $1100an dalam waktu kurang dari 5 tahun.

Penguatan emas sebetulnya diinginkan pasar agar tetap terjaga alias situasi kondusif tetap dipertahankan pada perdagangan hari ini untuk melanjutkan episode yang bagus dari pergerakan sepekan lalu.

Tampak sekali bahwa harga emas akhir-akhir ini sangat menginginkan bahwa level psikologis $1300nya segera untuk didekati lagi ditengah kegalauan pasar menghadapi masa depan ekonomi AS yang makin tidak jelas.

Pada perdagangan kemarin, emas bergerak datar, sehingga harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup datar $0,00 atau 0,00% di level $1275,30 per troy ounce.

Untuk harga perak kontrak September di Comex ditutup menguat $0,12 atau 0,72% di level $16,82 per troy ounce.

Setelah gagal dalam merubah ObamaCare di akhir pekan lalu dan mengakibatkan kepala staf Gedung Putih diberhentikan, semalam berlanjut terhadap diberhentikannya Anthony Scaramucci sebagai kepala komunikasi Gedung Putih, menandakan bahwa kredibilitas Trump makin dipertanyakan terhadap menjalankan pemerintahan dan lobi-lobi untuk menggolkan agenda ekonomi yang pro pertumbuhan kedepannya.

Nanti malam ada data core PCE yang akan menggambarkan seberapa kuatnya daya beli konsumen AS, bila tetap rendah maka dapat diartikan bahwa inflasi di AS juga masih rendah.

Dapat dibayangkan apabila daya beli konsumen warga Amerik tetaplah rendah, maka dapat menyulitkan the Fed untuk kembali menaikkan suku bunganya di tahun ini.

Tampaknya bila ini gagal maka the Fed harus konsentrasi penjualan surat hutangnya mulai September nanti dengan nilai $10 milyar perbulannya dan setelahnya akan dijual per 3 bulannya senilai $50 milyar, demi memperbaiki defisit neracanya $4,5 trilyun.

Perubahan fokus kerja the Fed tersebut, maka dapat diartikan bahwa suku bunga yang digadang-gadang harus terus naik terlihat akan terganjal dan semakin menipis di tahun ini.

Sebab fokus kerja the Fed berubah ke perbaikan neracanya serta tekanan inflasi yang masih terus jauh dibawah targetnya, sehingga kami berkeyakinan bahwa dolar AS harus bernilai merendah atau undervalued hingga inflasi membaik.

Selanjutnya, hari ini merupakan antiklimaks bagi emas untuk melakukan aksi ambil untung sesaatnya setelah menggapai level 7 minggu terbaiknya.

Data aktivitas manufaktur AS dan core PCE AS akan terlihat membuat emas tertekan hari ini. Meski tekanan itu tidak akan terlalu besar, faktor lain yang turut berkontribusi mengancam pelemahan harga emas terjadi ketika India melaporkan bahwa impor emas India sudah melewati volume total tahun lalu pada semester pertama tahun ini.

Maka dapat dipastikan jikalau impor emas India di sisa tahun ini akan mengecil dan tentu menginsyaratkan permintaan yang kurang bersemangat sehingga dapat membuat harga emas bergerak diskonto.

Sumber berita: Reuters, Marketwatch, Investing

Sumber gambar: BusinessInsider (.com)