Emas Rebound Ditengah Aksi Jual & Kekhawatiran Corona

0
64

JAVAFX –  Pada perdagangan di bursa komoditi logam hari Jumat (28/2), emas terpantau berada dibawah level $1.650 karena ada aksi ambil untung dalam mencegah logam mulia ini mendapatkan kembali momentum untuk melonjak ke level tertinggi dan ditengah kekhawatiran epidemi wabah corona yang kini telah menyerang hampir di seluruh dunia.

Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, ditutup turun hanya 60 sen menjadi $1.642.50 per ounce.

Namun kenyataannya, emas naik $1.20, atau 0,1%, menjadi $1.640,78 per ons dan masih berada dibawah level $1.650.

Emas berjangka kemungkinan akan mendapat support pada level $1.619,30 dan resistance pada $1.686,60.

Di Wall Street, tiga indeks saham utama turun masing-masing sekitar 3%. Goldman Sachs (NYSE: NYSE:GS) mengatakan perusahaan-perusahaan AS tidak mungkin menghasilkan pertumbuhan pendapatan pada tahun 2020 karena dampak dari virus covid-19 terus meluas hingga ke seluruh dunia.

Virus ini sekarang menyebar lebih cepat di luar Cina daripada di dalam, memicu kekhawatiran bahwa dampak ekonomi dari pembatasan perjalanan, gangguan rantai pasokan dan penurunan permintaan mungkin jauh lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya.

Upaya untuk menahan wabah telah melumpuhkan sebagian besar ekonomi China, yang perlahan-lahan kembali normal. Ada kekhawatiran bahwa negara-negara lain dapat menghadapi masalah yang sama dengan penyebaran virus di seluruh dunia.

Dengan anjloknya Wall Street, beberapa analis dikejutkan penurunan harga emas, yang sejauh ini tampak sebagai lindung nilai terbaik untuk krisis.

Emas hanya naik sedikit karena ketakutan wabah bertemu dengan aksi ambil untung. Banyak yang memperkirakan logam kuning berpeluang naik kembali ke posisi tertinggi dalam tujuh tahun yang hampir mencapai $1.700 per ons pada hari Senin lalu.

Emas akan didukung ketakutan pandemi, stimulus bank sentral dan pemerintah, kecemasan perdagangan, dan ketidakpastian politik, emas masih berpeluang naik ke level $1.700 per ons selama beberapa minggu ke depan karena wabah virus semakin memburuk.

Penurunan nilai logam mulia, termasuk didalamnya perak, platinum, dan paladium yang semuanya di bawah tekanan. Namun masih ada yang mengharapkan emas kembali naik di tengah taruhan bahwa Federal Reserve akan melakukan pemangkasan suku bunga guna melindungi ekonomi AS dari dampak virus covid-19.

The Fed baru saja mengakhiri siklus pelonggaran pada bulan Desember setelah memangkas suku bunga selama tiga bulan dalam tahun 2019.

Berita itu dirilis beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan rendahnya risiko virus corona menyerang ke Amerika. Trump mengumumkan semalam bahwa Wakil Presiden Mike Pence akan bertanggung jawab atas penanganan AS terhadap wabah virus tersebut.

Beberapa pedagang memperingatkan bahwa safe haven status yang ditetapkan untuk aset AS tidak dijamin dan sentimen pasar dapat dengan cepat berbalik melawan greenback jika infeksi corona mulai meningkat dengan cepat di Amerika Serikat.