Emas Terpeleset Karena Data Inflasi Masih Tinggi 

0
71

Harga emas turun pada Rabu pagi, turun dari rekor tertingginya karena dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah (treasury) melonjak setelah Amerika Serikat melaporkan kenaikan inflasi lebih besar dari perkiraan pada bulan lalu, sehingga mengurangi harapan penurunan suku bunga Federal Reserve dalam jangka pendek.

Penurunan ini terjadi setelah Biro Statistik Tenaga Kerja AS pada hari Rabu melaporkan indeks harga konsumen naik 0,4% di bulan Maret, tidak berubah dari angka bulan Februari tetapi di atas perkiraan konsensus kenaikan 0,3%, menurut Marketwatch, Inflasi inti, tidak termasuk volatilitas harga energi dan pangan, juga naik 0,4% dari bulan Februari, di atas ekspektasi kenaikan 0,3%. Hasil ini kemungkinan akan menurunkan ekspektasi Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunga secepatnya pada bulan Juni.

Dolar melonjak sejak awal karena ekspektasi suku bunga tidak akan segera diturunkan. Indeks dolar AS melesat naik dari 103.840 ke 105.000 dan break level tertinggi 13 Februari di 104.830

Imbal hasil Treasury juga meningkat tajam, menjadi bearish bagi emas karena tidak menawarkan bunga. Surat utang AS bertenor dua tahun terakhir terlihat membayar sebesar 4,948%, naik 19,7 basis poin, sedangkan imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun naik 11,5 poin menjadi 4,484% .

Emas tergelincir dari level $2360.00 disesi Asia dan menyentuh $2319.31 setelah data CPI dirilis. Harga emas ditutup dilevel $2333.87 dan penurunan harian terbesar dalam tiga minggu terakhir. Untuk berikutnya trader menunggu rilis data inflasi konsumen (PPI) AS nanti malam.