Euro Menguat Lagi, Keluar Dari Tekanan Greenback

0
283

JAVAFX – Berita forex di hari Rabu(29/11/2017) euro menguat lagi, keluar dari tekanan greenback pada perdagangan siang hari ini meskipun semalam sempat mengalami pelemahannya yang cukup signifikan setelah hasil paparan dari Jerome Powell yang mengindikasikan bahwa suku bunga the Fed akan naik secara lugas melebihi ekspetasi pasar selama ini.

Secara umum dolar AS kali ini bergerak tertekan oleh mata uang dunia khususnya euro dan mata uang Asia yang terjadi sejak tadi pagi pasca Korea Utara meluncurkan rudalnya kembali. Sejauh ini EURUSD untuk sementara sedang berada di level 1.1859 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 1.1841. USDJPY untuk sementara berada di level 111,45 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 111,46. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7592 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7594.

Hari ini terasa istimewa bagi investor dengan pergerakan pasar global dikala peluncuran peluru kendali Korea Utara kembali merubah rencana perdagangan mereka. Kondisi Semenanjung Korea memanas lagi, Korea Selatan dan AS merapatkan barisannya dengan memperketat jaringan pertahanannya.

Rudal Korea kali ini dipercaya AS bisa menggapai daerah kekuasaannya, setidaknya ke pangkalan militer mereka di Pasifik seperti di Guam. Jepang juga merapatkan dirinya dimana PM Shinzo Abe memutuskan mengadakan rapat darurat kabinetnya dengan antisipasi peluncuran rudal Korea lagi. Alat-alat senjata anti rudal digelar kembali disepanjang pantai Jepang dan perbatasan Korea Selatan.

Namun beruntung kondisi ini tidak berlangsung terus-menerus, sehingga nampak sekali kekuatan dolar AS untuk menekan mata uang Uni Eropa ini juga langsung hilang, apalagi Uni Eropa siang dan sore ini akan merilis data inflasi dan data laju pertumbuhan ekonomi yang cukup krusial bagi masa depan kenaikan suku bunga Eropa.

Kondisi politik yang mulai kondusif khususnya di Jerman, tentu membuat seluruh zona euro sedang gembira di negara terkuat ekonominya di Eropa tersebut, karena maju mundurnya ekonomi dan politik Jerman tentunya sangat berpengaruh cukup kuat ke seluruh Eropa juga. Merkel sepertinya akan segera membentuk 3 koalisi pemerintahan baru sebagai syarat bagi negara tersebut untuk menjalankan pemerintahan yang baru.

Sebetulnya kondisi ekonomi Eropa sendiri berangsur-angsur juga mulai pulih dari kondisi yang buruk dibanding beberapa tahun terakhir dimana saat itu beberapa negara anggotanya terancam akan gagal bayar surat hutangnya sehingga bank sentral Uni Eropa tersebut turun tangan mengeluarkan paket bantuan ekonomi untuk menstabilisasi ekonominya dengan nama European Stability Mechanism bernilai €60 milyar dan menurunkan suku bunganya hingga nol persen atau zero interest rate policy.

Usaha ECB tersebut nampak telah membuahkan hasilnya sambil nanti melihat beberapa data fundamental dari Perancis, Jerman dan Spanyol yang tampak akan membaik semua.

Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx, Forexfactory, Dailyfx
Sumber gambar: Daily News