Harga Emas Bergerak Menguat Terbatas Disaat Geopolitik Korea Memanas Lagi

0
117

JAVAFX – Berita komoditas di hari Senin(9/10/2017), harga emas bergerak menguat terbatas disaat geopolitik Korea memanas lagi sehingga pada perdagangan sore hari ini terkesan kurang bergairah disaat pasar keuangan di AS dan Jepang tutup di awal pekan ini saja.

Penguatan emas kali ini memang akan muncul ketika situasi geopolitik yang berkaitan dengan AS kembali memanas. Seorang pejabat Rusia yang kembali dari Pyongyang menyatakan kepada media setempat bahwa Presiden Kim Jong-un telah menyiapkan rudal berhulu ledak nuklir dan mempunyai jangkauan yang lebih jauh dibandingkan sebelum-sebelumnya dan segera dipersiapkannya untuk diluncurkan.

Hal ini merupakan jawaban dari Kim setelah Presiden Trump menyatakan dengan isyarat tersembunyi sehari sebelumnya yang intinya bahwa AS akan menggelar pasukannya untuk menggempur Korea Utara dalam waktu dekat. Namun keinginan Kim tersebut muncul juga karena ambisi Kim yang ingin membuat rudal nuklir demi menjaga kewibaannya dan kedaulatan negaranya serta ingin menjangkau AS dengan sekali tembak saja.

Sebab inilah yang membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak menguat $7,60 atau 0,60% di level $1282,50 pertroy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex untuk sementara bergerak menguat $0,14 atau 0,83% di level $16,93 pertroy ounce.

Investor sejauh ini pula, melihat pergerakan harga emas bergerak menjauhi area harga 2 bulan terendahnya atau sejak Agustus lalu dan nampaknya akan kembali menguji harga yang keatas untuk mendekati level psikologisnya di $1300 pertroy ounce. Harapannya kenaikan emas muncul ketika nonfarm payroll akhir pekan kemarin kurang menggembirakan dolar AS.

Keengganan pasar emas untuk naik mengoleksi emas lebih besar akibat dari masih tingginya potensi kenaikan suku bunga the Fed dimana terakhir masih berada dikisaran 85% hingga 90%. Pernyataan Janet Yellen dan hasil Fed meeting beberapa waktu lalu masih membuat pasar gundah gulana karena Yellen menyatakan bahwa bank sentral AS sungguh tidak bijak jika the Fed menahan suku bunganya di level yang rendah.

Disertai pula naiknya upah serta tingkat pengangguran yang turun dan ucapan dari beberapa pejabat the Fed, membuat keyakinan investor tentang suku bunga the Fed naik di Desember makin kuat.

Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: Financial Times