Harga Emas Bergerak Ringan Pasca Fed Minutes

0
110

JAVAFX – Harga emas bergerak ringan pasca Fed minutes pada perdagangan Kamis kemarin seiring dengan tekanan perang dagang dan naiknya suku bunga yang masih membebani harga emas.

Hasil notulen rapat suku bunga the Fed 2 pekan lalu yang menghasilkan kenaikan suku bunga kedua di tahun ini telah menyatakan bahwa rancangan kenaikan suku bunga masih bisa ada di tahun ini dan tahun depan menggapai level normalnya. Namun ada catatan bahwa terdapat masukan akibat perang dagang atau penggunaan tarif impor, telah membuat suasana belanja dan keinginan investasi sedang berada di titik penurunannya, bahkan beberapa investor telah menunda investasinya.

Kondisi ini membuat the Fed akan berhati-hati dalam mengahdapi perang dagang dan segera menerapkan penilaian resesi yang bisa terjadi akibat perang tarif tersebut. Kondisi ini sebetulnya bisa menggugah sisi beli emas yang sebelumnya muncul dengan dukungan kurang bagusnya data klaim pengangguran mingguan yang mengalami kenaikan klaim dan kurang sesuainya data ADP payroll yang menandakan bahwa data nonfarm payroll nanti malam akan tidak bagus.

Alhasil hal ini membuat harga emas kontrak Agustus di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $5,30 atau 0,42% di level $1258,80 per troy ounce. Sedangkan harga perak kontrak September di Comex ditutup menguat $0,05 atau 0,29% di level $16,09 per troy ounce.

Sejauh ini pasar emas masih terus terbebani masalah perang tarif dan naiknya suku bunga the Fed, sehingga pergerakan memang dirasa kurang fantastis. Perang tarif belum usai, AS pada akhir pekan ini mulai menerapkan kebijakan tarifnya terhadap produk-produk asal China dengan nilai mendekati $34 milyar per tahun defisit perdagangan yang bisa dikurangi Trump. Namun tampaknya pihak China juga tidak tinggal diam, di mana mulai 6 Juli juga, produk-produk asal AS juga akan terkena tarif baru dengan nilai yang sama yaitu $34 milyar.

Tindakan saling berbalas ini sebelumnya juga dilakukan Uni Eropa berkenaan tarif baru bagi produk logamnya serta ancaman akan terkenanya juga tarif bagi produk otomotif dan suku cadang asal Uni Eropa. Komisi Uni Eropa sempat berkirim surat kepada Trump yang intinya menyatakan bahwa penggunaan tarif bisa menimbulkan kekacauan ekonomi di AS. Surat tersebut tampaknya mendapat dukungan dan China dengan ikut bergabung untuk menekan Trump.

Seperti kita ketahui sebelumnya bahwa harga emas selalu mengalami koreksi sejak perang dagang memanas. Kondisi ini menimbulkan efek bahwa harga barang di AS akan naik karena dikenakannya tarif barang impor sehingga mendorong harga itu sendiri atau inflasi. Kondisi ini tentu sangat menguntungkan the Fed yang sangat rajin untuk melakukan kenaikan suku bunganya, disinilah letak dasar harga emas terus melemah.

Untuk perdagangan sebelumnya di bursa saham Wall Street bisa ditutup positif di mana bursa DowJones naik 0,75%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami pelemahannya sebesar 0,15% di level 94,442. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas, yaitu pidato data tenaga kerja AS.

(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi