Harga Emas Makin Kokoh, Jelang Laporan Nonfarm Payroll AS

0
33
Gold bars background series , Financial concept , 3d render

JAVAFX – Harga emas berjangka naik dalam perdagangan di hari Kamis (06/06/2019), memperpanjang kenaikan mereka yang ketujuh berturut-turut. Dorongan kenaikan sejalan dengan ekspektasi pasar akan pemangkasan suku bunga Federal Reserve tahun ini sebagai persiapan menjelang laporan nonfarm payrolls pada Jumat ini.

Kondisi ekonomi global dinilai mengalami perubahan yang cepat, menuju arah resesi yang bisa mendalam. Dengan lingkungan yang demikian ini, satu-satunya solusi bagi bank sentral adalah memangkas suku bunga dan memperluas basis moneter mereka. Daya beli mata uang kertas akan dirusak oleh ekspansi moneter yang agresif, dan realisasi inilah yang merupakan pendorong utama untuk harga emas hari ini.

Harga Emas untuk kontrak pengiriman bulan Agustus di bursa Comex, NYMEX naik $ 9,10, atau 0,7%, berakhir di $ 1,342.70 per troy ons. Harga kontrak paling aktif ini kembali menetap di level tertinggi sejak 20 Februari. Logam mulia sekarang telah membukukan keuntungan untuk tujuh sesi perdagangan berturut-turut, sekaligus tercatat sebagai kemenangan beruntun terpanjang sejak reli 11 hari yang berakhir pada 5 Januari 2018 silam. Emas telah mengalami kenaikan lebih dari 3% sepanjang tahun ini, dan diperdagangkan 2,4% lebih tinggi dalam pekan ini.

Logam kuning menjalankan pola hubungan terbalik dengan Indek Dolar AS dalam perdagangan saat ini. Ini merupakan hubungan klasik, dimana melemahnya Dolar AS disatu sisi akan membuat emas menguat disisi lainnya. Indek Dolar AS kini turun 0,4% paska perdagangan emas berakhir, salah satu sebabnya karena tekanan Euro. Mata uang bersama ini menguat meskipun Bank Sentral Eropa berjanji pada hari Kamis untuk tetap mempertahankan kebijakan suku bunga rendah mereka setidaknya hingga paruh pertama tahun depan.

Para pengamat pasar memang berharap suku bunga ini akan dipangkas, namun Presiden ECB Mario Draghi nampak tidak sepenuhnya berkomitmen pada penurunan suku bunga sebagaimana yang diharapkan, alhasil mata uang mereka menguat. Sebaliknya bagi pasar, dengan keputusan ini, bank sentral dianggap bisa gagal dalam merekayasa pemulihan ekonomi, sehingga membeli emas fisik dan menyimpannya di brankas yang aman di luar sistem perbankan atau membeli emas di bursa berjangka adalah kebijakan terbaik.

Kenaikan untuk logam mulia datang karena ketegangan perdagangan antara AS dan mitra internasionalnya mendorong Ketua Federal Reserve Jerome Powell awal pekan ini untuk menyarankan bahwa pengurangan suku bunga mungkin tepat jika sengketa tarif melemahkan pertumbuhan ekonomi.

Tidak dipungkiri pula bahwa dengan latar belakang tersebut, penguatan Greenback telah memudar dan dalam jangka pendek harga emas memiliki tren kenaikannya. Dorongan kenaikan yang bersumber dari pelemahan Dolar AS sendiri juga tak lepas dari prospek biaya pinjaman yang lebih rendah dalam imbal hasil Obligasi AS untuk tenor 10-tahun, dimana mengalami penurunan.

Data ekonomi A.S. baru-baru ini sebagian besar menimbulkan kekhawatiran atas perlambatan ekonomi Paman Sam. Beige Book The Fed pada akhir Rabu juga menunjukkan bagaimana ekonomi AS berkembang pada “kecepatan moderat ” dari April hingga pertengahan Mei, tetapi pertumbuhan sebagian terbatasi oleh kekurangan tenaga kerja dan kekhawatiran atas dampak perang tarif dengan Cina.

Para pialang memilih untuk menunggu data bulanan angka pertumbuhan tenaga kerja AS yang akan dirilis pada Jumat ini. Data ini menyusul laporan di hari Rabu yang mengungkapkan adanya pertumbuhan pekerjaan disektor swasta menurun ke level terendah sembilan tahun pada Mei.

Naiknya ketidakpastian dan volatilitas pasar meluas sehingga mendukung aliran keluar ke aset yang lebih aman, kondisi yang seharusnya bisa mendukung harga emas naik dalam beberapa pekan terakhir, namun sayangnya memang belum cukup untuk menyelamatkan total perdagangan di bulan Mei, menurut laporan World Gold Council.

Kepemilikan emas dalam bentuk ETF yang didukung perdagangan emas global dan produk serupa turun di bulan Mei sebesar 2,2 metrik ton menjadi 2.421 triliun, atau setara dengan $ 141 juta dalam arus keluar neto. Pertumbuhan dana Eropa yang konsisten diimbangi oleh arus keluar di Amerika Utara, sebagian besar di awal bulan, dan di Asia. Secara keseluruhan, aset global yang dikelola dalam ETF ini naik 1% menjadi $ 101 miliar karena harga emas menguat 1,7% selama Mei. Dari tahun ke tahun, ETF yang didukung emas global telah kehilangan 0,5% dalam aset, bernilai sekitar $ 535 juta, sebagian besar karena arus keluar yang besar pada bulan Februari, April dan awal Mei. Sementara saham SPDR Emas ETF naik 0,7% dalam transaksi di hari Kamis, menuju kenaikan 2,4% minggu ini. (WK)