Harga Emas Melemah Khawatir Naiknya Suku Bunga Fed

0
94

JAVAFX – Harga emas melemah khawatir naiknya suku bunga Fed pada perdagangan Selasa kemarin di mana sisi beli emas langsung menghilang disaat pertemuan denuklirisasi Korea Utara yang berhasil mencapai sebuah komunike bersama.

Hasil pertemuan Presiden Donald Trump dengan Presiden Kim Jong-un berakhir positif di mana keduanya menandatangani sebuah kesepakatan damai dengan kesediaan Korea Utara untuk mengakhiri konflik berkepanjangan di Semenanjung Korea. Keduanya sepakat bahwa proses denuklirisasi Korea Utara akan segera terwujud dan akan mengembalikan sistem perdagangan serta ekonomi Korea Utara dengan menghapus embargo ekonomi yang muncul tahun lalu ketika percobaan senjata nuklir jarak jauh sering dilakukan oleh Pyongyang.

Pertemuan kedua pemimpin di Singapura tersebut telah berhasil menyita perhatian pasar dengan menghindarkan diri dari aksi safe haven setelah adanya jabat tangan bersejarah di antara keduanya. Pengakuan kedaulatan Korea Utara oleh AS menjadi babak akhir dari drama safe haven yang sering muncul ketika Presiden Kim berulah, sehingga emas kala itu sering diburu.

Akibat pertemuan Singapura yang berjalan mulus tersebut, alhasil hal ini membuat harga emas kontrak Agustus di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $4,00 atau 0,31% di level $1299,20 per troy ounce. Sedangkan harga perak kontrak Juli di Comex ditutup melemah $0,07 atau 0,42% di level $16,88 per troy ounce.

Selain masalah pertemuan Singapura, tekanan harga emas juga terjadi setelah beberapa data pertumbuhan dan kenaikan inflasi di AS terus menunjukkan arah bahwa peluang kenaikan angka tenaga kerja AS masih terjaga sehingga sisi pertumbuhan ekonomi dan daya beli konsumen AS kemungkinan besar masih tetap terjaga untuk tumbuh berkelanjutan atau moderate growth.

Kondisi ini memang memang membuat harga emas tertahan kenaikanya, karena diperkirakan bahwa suku bunga the Fed di tahun ini bisa naik hingga 4 kali. Seperti yang terungkap perkiraan Goldman Sachs, bahwa hingga tahun depan kenaikan suku bunga the Fed masih bisa berlanjut. Data-data ekonomi AS sebelumnya memang memberikan dorongan yang kuat bagi suku bunga the Fed yang memang seharusnya untuk bergerak naik di bulan Juni ini.

Data inflasi inti tahunan AS semalam dilaporkan naik tajam dari 2,5% menjadi 2,8%, tertinggi sejak 2012, menandakan bahwa core PCE di akhir kuartal ketiga menurut Well Fargo bisa berada di atas target the Fed atau diatas 2%. Kondisi ini merupakan isyarat kuat untuk naiknya suku bunga.

Untuk perdagangan sebelumnya di bursa saham Wall Street ditutup di ruang negatif, di mana bursa DowJones ditutup turun 0,01%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami penguatannya sebesar 0,22% di level 93,827. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas, yaitu data inflasi Inggris dan Fed meeting.

(Sumber: Analis JAVAFX)
Untuk mendapatkan free signal trading, analisa market mingguan, full support langsung dari analis,

Hubungi JAVAFX :

Phone / WhatsApp : 082116448874

Apakah Anda membutuhkan informasi Training JAVAFX, Introducer Broker – IB, belajar forex, teknikal forex, signal forex, strategi forex dan analisa forex untuk melakukan transaksi trading forex, trading emas, trading oil, trading index minggu ini? Segera Hubungi Analis JAVAFX
Author : Adhi Gunadhi