Harga Emas Naik, Kurangi Kerugian Sebelumnya

0
25
Emas
Gold bars and coins

JAVAFX – Harga emas dalam perdagangan berjangka ditutup lebih tinggi pada perdagangan di hari Selasa (19/11/2019), mengurangi kerugian sebelumnya karena bunga obligasi menurun kembali sehingga membantu meningkatkan permintaan pada aset logam mulia. Meski demikian, kenaikan ini menemui sedikit hambatan untuk menguat lebih tinggi lagi. Harga emas untuk kontrak pengiriman bulan Desember di Comex naik $ 2,40, atau 0,2%, menjadi $ 1,474,30 per ounce.

Ada optimisme pasar pada perundingan perdagangan AS – China yang membungkam minat terhadap emas lebih lanjut. Pelaku pasar sendiri cukup berhati-hato menjelang risalah pertemuan kebijakan moneter Fed bulan Oktober yang akan diumumkan hari Rabu.

Bunga Obligasi AS tenor 10 tahun hanya menghasilkan sekitar 1,7791% dalam transaksi hari Selasa, turun dari 1,808% dari hari Senin. Indeks Dolar AS diperdagangkan sedikit berubah dari hari Senin, sementara indeks saham A.S. berakhir dengan catatan beragam.

Harga emas menanti kejelasan lebih lanjut pada perundingan dagang AS – China. Sampai ada indikasi yang jelas langsung baik dari AS atau China, emas masih akan bergerak dalam kisaran saat ini. Sebagaimana dilaporkan bahwa China sedang menunggu untuk melihat bagaimana proses pemakzulan Trump terungkap. Jika Presiden Donald Trump mendapatkan pukulan secara politik atau melemah dari proses pemakzulan ini, China berharap ini dapat “mengurangi atau melunakkan tuntutan kesepakatan dagangnya.

Sementara itu, bank sentral AS akan merilis risalah dari pertemuan kebijakan Oktober pada hari Rabu, setelah penutupan perdagangan emas di bursa berjangka. Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell telah mengisyaratkan bahwa kebijakan Fed ditahan setidaknya sampai akhir tahun ini. Emas cenderung mendapat manfaat dari kebijakan moneter yang lebih longgar. Sementara Gubernur Bank Sentral AS wilayah New York John Williams pada hari Selasa mengatakan ekonomi jelas menghadapi beberapa tantangan, terutama dari luar negeri, tetapi tiga penurunan suku bunga sejak Juli akan membantu menopang pertumbuhan.(WK)