Harga Emas Sepertinya Bisa Tertahan Kenaikannya

0
99

JAVAFX – Analisa fundamental di hari Kamis(15/3/2018), harga emas sepertinya bisa tertahan kenaikannya pada perdagangan hari ini dengan harapan ada pengaruh data-data ekonomi AS nanti malam muncul lagi dan membawa angin segar terhadap pelemahan emas lebih lanjut dengan rencana proteksi barang dari China oleh Trump.

Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan kemarin, kondisi greenback sedikit memberikan tekanannya kepada emas, sehingga hal ini mengakibatkan harga emas kontrak April di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $1,50 atau 0,15% di level $1325,60 per troy ounce.

Sebelumnya nilai emas mulai membaik sejak akhir pekan lalu karena data pertumbuhan upah kurang begitu menyemangati kenaikan suku bunga the Fed 4 kali di tahun ini, sehingga semenjak itu pelemahan dolar terjadi. Apalagi ada pernyataan dari Presiden Trump yang menguji pasar dengan usulan kebijakan fiskal yang baru berupa kenaikan tarif impor baja dan alumunium masing-masing 25% dan 10% dan juga akan memberlakukan pematasan impor dari China senilai $60 milyar.

Kebijakan fiskal telah membawa banyak korban selain China, yaitu penasehat ekonomi Gedung Putih Gary Cohn dan Menteri Sekretaris Negara Rex Tillerson telah hilan dari jajaran pembantu utama Trump. Pasar melihat bahwa situasi Washington bisa merupakan upaya AS untuk terus melemahkan kata uangnya agar defisit anggarannya berkurang serta inflasinya bisa naik.

Reaksi pasar tambah negatif setelah data inflasi konsumen dan penjualan eceran AS yang memberi arti bahwa sisi kenaikan suku bunga the Fed masih akan bertahap, di mana ekspektasi pasar ingin lebih dari 3 kali di tahun ini.

Situasi perang dagang ini juga akan memunculkan situasi perang mata uang karena pihak euro pun tidak ingin mata uangnya terlalu menguat dalam beberapa waktu ke depan agar kebijakan normalisasinya bisa berjalan. Itupun juga dirasakan oleh Jepang dan Inggris serta Kanada, karena beberapa kebijakan Washington telah menggiring opini agar investor terus melepas dolar AS sehingga nilai dolar AS terus menurun.

Beberapa pemegang kunci pergerakan pound, euro, dolar Kanada dan emas juga berusaha untuk menjaga agar nilai mata uangnya tidak menguat meski secara data ekonomi, situasi di AS memang sangat memungkinkan untuk dolar AS lebih cepat menguat nilainya dibandingkan dengan emas.

Penahan gempuran tekanan ke emas dari dolar AS kemungkinan besar baru muncul ketika data klaim pengangguran mingguan AS akan rilis nanti. Data yang merupakan perwujudan dari 2/3 seluruh aktivitas tenaga kerja nasional kemungkinan besar hasilnya akan positif, dan bila memang terjadinya seperti itu, maka emas akan dalam masa-masa aksi ambil untungnya.

Hal ini karena data tersebut juga merupakan pendorong utama dari laju pertumbuhan dan penambahan tenaga kerja AS atau nonfarm payroll. Bila naik NFP-nya, tentunya kenaikan suku bunga akan lebih mudah tercapai. Namun sebelumnya data aktivitas manufaktur di Philadelphia dan New York juga akan kita pantau karena bila data ini naik angkanya, maka aktivitas manufaktur nasional juga akan naik sehingga bisa menekan emas lagi.

Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: Reuters