Harga Emas Sesaat Dalam Ruang Aksi Ambil Untung

0
63

JAVAFX – Harga emas sesaat dalam ruang aksi ambil untung pada perdagangan hari ini namun dengan berharap masih ada pengaruh perang dagang yang tetap muncul sehingga sisi beli emas masih terjaga hingga rilisnya data tenaga kerja AS diakhir pekan nanti.

Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan awal pekan kemarin, kondisi greenback mengalami tekanannya dari mata uang utama dunia lainnya dan emas, sehingga hal ini mengakibatkan harga emas kontrak Juni di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $18,10 atau 1,36% di level $1345,40 per troy ounce.

Nilai dolar AS memburuk lagi khususnya terhadap emas setelah China memutuskan memberlakukan tarif impor terhadap 128 produk asal AS dengan perkiraan nilainya hingga $3 milyar per tahun. Sebelumnya emas pekan lalu sempat melemah setelah ada pemicu dari upaya China dan AS yang secara diam-diam pernah berunding untuk menyepakati pemberian keleluasaan AS dalam melakukan ekspornya ke China serta investasi yang besar di sektor keuangan China juga.

Trump sendiri ingin menambah tarif bagi produk barang-barang elektronik asal China dan masuk dalam paket tarif yang baru dengan nilai antara $50 milyar hingga $60 milyar per tahun, sehingga genderang perang dagang makin kencang terdengarnya dan kondisi ini sepertinya masih akan bertahan hingga perdagangan hari ini.

Kondisi ini tentunya tidak akan bersahabat bagi dolar AS karena yang pasti investor ingin mencari pengamanan bagi aset-asetnya, di mana akan ada peralihan investasi ke emas. Kebetulan sekali fundamental ekonomi AS hari ini tidak ada, sehingga praktis bahwa investor masih akan mewaspadai sepak terjang Gedung Putih.

Hari ini beberapa pasar keuangan khususnya di Australia akan ada penentuan suku bunganya dengan perkiraan tidak ada perubahan kenaikan suku bunga RBA. Seperti kita ketahui bahwa bank sentral Australia, RBA sangat hati-hati untuk meningkatkan suku bunganya, mengingat masalah tenaga kerja dan laju pertumbuhan Australia sendiri sedang meredup dan masih khawatir dengan beberapa kebijakan AS yang sedikit banyak mempengaruhi kinerja tambang asal Australia.

Australia sendiri merupakan negara yang sangat bergantung dari hasil tambang logamnya untuk menopang kinerja ekonominya, sementara di sisi AS telah terjadi penerapan tarif tambahan bagi produk impor logam, sehingga dapat dipastikan kondisi ini akan mengurangi laju kinerja ekonomi Australia. Bila RBA rate hari ini tidak berubah, maka dapat dipastikan dolar AS masih bisa menekan emas.

Beberapa kinerja manufaktur zona euro dan Inggris juga akan rilis dengan perkiraan akan menurun seperti data manufaktur AS yang juga menurun. Ada usaha pelemahan emas sendiri bila data tersebut juga melemah, namun itu juga tidak akan besar karena pasar ekuitas sedang mengalami tekanan jual karena perang dagang AS-China.

Emas untuk sementara memang ada ruang aksi ambil untung sejenak setelah semalam menguat cukup tajam hampir 2%. Namun ruang beli kami perkirakan masih bisa terbuka lebar mengingat sentimen negatif terhadap perang dagang dan perangai Presiden Trump terus mendukung emas membaik jelang rilisnya data tenaga kerja AS di pekan ini.

Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg.
Sumber gambar: Reuters