Harga Emas Tak Sanggup Menguat

0
64

JAVAFX – Harga emas tak sanggup menguat alias gagal lanjutkan sisi belinya di awal pekan perdagangan kali ini dengan dukungan disaat Semenanjung Korea yang mulai reda kondisi memanasnya.


Mulai redanya situasi yang panas di Semenanjung Korea membuat investor mengambil inisiatif dengan langkah mulai meninggalkan aksi mengamankan portfolio investasinya mengingat situasi keamanan yang berpotensi terganggu kemungkinan besar tidak akan membawa dampak yang kurang optimal bagi jalannya roda ekonomi dunia.

Kondisi geopolitik yang sudah tidak menegang ini membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak melemah $7,00 atau 0,54% di level $1281,70 per troy ounce.

Untuk harga perak kontrak September di Comex untuk sementara bergerak melemah $0,02 atau 0,12% di level $17,05 per troy ounce.

Masih menjadi polemik utama dalam perdagangan seminggu lalu bahwa situasi geopolitik di Korea yang memanas membuat situasi dolar AS harus tertekan karena tentu bila terjadi gangguan stabilitas keamanan, tentu akan membawa dampak terhadap stabilitas ekonomi global nantinya, sehingga muncul nuansa safe haven atau situasi pengaman investasi sesaat.

Namun awal pekan ini nampaknya hal tersebut mulai memudar setelah Menteri Pertahanan AS Jim Mattis dan Menteri Sekretaris Negara Rex Tillerson menyatakan bahwa pemerintah Trump akan terus mencari upaya resolusi diplomatik dengan Pyongyang, dan nampaknya ini juga diamini dan didukung oleh Presiden China Xi Jinping bahwa pihaknya telah menelepon Presiden Trump untuk segera berunding dengan Presiden Kim Jong-un untuk memecahkan masalah ini.

Sementara itu, direktur CIA Mike Pompeo dan Penasihat Keamanan Nasional HR McMaster di kesempatan terpisah mengatakan bahwa tidak akan ada indikasi perang dengan Korea Utara akan pecah.

Hal ini membuat untuk sementara pasar emas tidak panik sehingga harga emas jugaa lambat laun mengalami tekanan kembali.

Nampak sekali pasar akan kembali beraktifitas secara normal alias kembali melihat data-data ekonomi global.

Seperti terlihat hari ini, selain karena meredanya kondisi Korea, pasar dikecewakan dengan data ekonomi dari China. Data-data pertumbuhan ekonomi China seperti data penjualan eceran, produksi industri dan penanaman modal dalam negeri China, kesemuanya dilaporkan lebih buruk dibanding periode sebelumnya, sehingga diperkirakan pertumbuhan ekonomi China akan melamban.

Arti turunnya pertumbuhan ekonomi China maka diperkirakan juga bahwa daya beli konsumen China juga akan turun dan membuat impor emas China juga akan mengalami penurunan.

Tiadanya data ekonomi AS membuat emas sendiri tidak mengalami koreksi panjang, hanya saja bahwa investor kuatir terhadap Fed minutes yang akan melihat progres kerja the Fed sebulan kedepan.

Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, MarketWatch
Sumber gambar: thisismoney.co.uk