Harga Emas Tetap Ke Selatan

0
55

JAVAFX – Berita komoditas di hari Kamis(3/8/2017), harga emas tetap ke Selatan alias tertahan kenaikannya jelang data klaim pengangguran dan laporan aktivitas jasa ISM AS yang akan rilis nanti malam, sehingga bisa mengaduk-aduk hati investor bila data tersebut membaik.

Pekan lalu, setidaknya emas menguat tajam yang terdorong dengan rencana the Fed yang akan mengurangi defisit neracanya dengan cara mulai mengurangi kepemilikan surat hutangnya dan kemungkinan besar masih memikirkan inflasi yang tetap rendah sehingga diperkirakan tahun ini suku bunga the Fed tidak akan dinaikkan lagi.

Namun situasi menantikan data-data ekonomi AS nanti malam masih membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak melemah $10,70 atau 0,84% di level $1262,40 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak September di Comex untuk sementara bergerak melemah $0,25 atau 1,48% di level $16,49 per troy ounce.

Pergerakan negatif dari logam mulia ini merupakan bentuk aksi ambil untung sesaatnya sebagai dampak kekuatiran tingkat tinggi dari investor emas setelah pergerakan beberapa pekan lalu yang penguatannya cukup besar akibat dari konflik politik AS dan kegiatan ekonomi AS yang kurang oke, sehingga investor bimbang apakah emas bisa segera mendekati level psikologis $1290an hingga akhir pekan ini?

Faktor meredupnya akselerasi ekonomi AS khususnya inflasi membuat fokus kerja the Fed berubah dan mengharuskan the Fed menjual beberapa surat hutangnya untuk memperbaiki defisit neracanya. Rencananya mulai September the Fed akan mulai menjual $10 milyar surat hutangnya perbulannya, dan selanjutnya per 3 bulan akan menjual $50 t-Bills nya.

Fokus ke neraca bisa diartikan bahwa suku bunga untuk sementara dipinggirkan niatannya. Pasar membaca bahwa suku bunga the Fed paling cepat akan naik di akhir tahun ini dan itupun masih menjadi tanda tanya besar karena perkembangan suku bunga the Fed yang akan naik di akhir tahun ini kurang dari 40% untuk kesempatan naik, sehingga dimungkinkan bahwa Fed fund rate di tahun ini tidak berubah.

Seperti kita ketahui bila investor mendengarkan kata kenaikan suku bunga, khususnya suku bunga the Fed, maka itu berarti kabar buruk bagi harga emas, karena investasi emas akan mengalami situasi yang kurang begitu menguntungkan untuk jangka pendek dibandingkan investasi di pasar uang semisal investasi obligasi atau surat hutang.

Beberapa data ekonomi dari China dan Australia yang kurang membaik tadi pagi, membuat harga emas juga makin tenggelam, apalagi faktor akan ketatnya tenaga kerja AS masih terus mengganggu rasa positif tersebut. Selain itu, rasa suram di emas bisa muncul bila memang India akan mengurangi impor emasnya di semester kdeua tahun ini.

Emas sendiri sedang ragu dengan akan rilisnya data Nonfam Payroll AS esok malam dimana data ini bisa mewakili pertumbuhan ekonomi sekaligus inflasi AS, jikalau data membaik maka emas bisa mengalami koreksi di akhir pekan ini.

Namun sebelumnya, nanti malam ada data klaim penganggiran AS, factory order atau pesanan pabrik AS dan aktivitas jasa ISM. Kesemua data tersebut tentu akan mempengaruhi kinerja tumbuhnya ekonomi AS. Makin baik maka suhu ekonomi akan memanas sehingga suku bunga the Fed masih bisa naik. Inilah yang akan menjadi penahan bagi kelanjutan rally emas.

Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg
Sumber gambar: The Business Times