Harga Minyak Berhasil Membaik

0
61

JAVAFX – Harga minyak berhasil membaik pada perdagangan awal pekan terbantu dengan usaha OPEC untuk mengikutsertakan Libya dan Nigeria dalam komitmen pemangkasan produksi minyak 1,8 juta barel perhari.

Episode negatif harga minyak berakhir di awal pekan, namun mengingat ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan minyak dunia makin semakin membesar akhir-akhir ini, membuat harga minyak masih di level-level rendahnya jelang rilisnya data persediaan minyak pemerintah AS yang selalu membuat investor minyak was-was bila stok minyak AS meningkat.

Dalam seminggu perdagangan kemarin, sebetulnya harga minyak sempat membaik setelah Energy Information Administration dalam laporan mingguannya menyatakan bahwa persediaan minyak pemerintah AS minggu lalu mengalami penurunan sebesar 6,3 juta barel. Angka tersebut lebih besar dari perkiraan S&P Global Platts yang turun 1,6 juta barel dan lebih besar juga dibanding pernyataan American Petroleum Institute sebesar 5,8 juta barel.

Namun EIA juga melaporkan bahwa produksi minyak AS mengalami kenaikan 88 ribu barel perhari menjadi total 9,338 juta barel perhari. Hal ini yang menyebabkan harga mulai menurun kembali, ditambah lagi akhir pekan lalu data Baker Hughes menunjukkan peningkatan rig yang aktif berjumlah 7 buah rig sehingga total menjadi 763 rig yang aktif sejak tahun lalu.

Laporan minggu lalu tersebut dapat diartikan bahwa produksi minyak AS telah meningkat 11% sejak awal tahun ini, dan membuat perkiraan pasar bahwa produksi minyak AS akan mendekati angka 10 juta barel perhari dalam jangka waktu setengah tahun lagi demi menggapai ambisi Trump agar AS mandiri dalam pemenuhan energinya.

Trump sendiri sejauh ini mempunyai ambisi yang cukup besar untuk masalah energi tersebut dimana awal pemerintahannya Trump sudah menyetujuk pembangunan pipa minyak di seluruh AS yang kala Obama berkuasa proyek pipanisasi tersebut sempat dihentikan karena jalur pipa banyak melewati cagar-cagar budaya dan alam AS.

Selain itu Trump juga keluar dari komitmen cuaca Paris yang mengharuskan anggotanya mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari bahan bakar fosil, sehingga di G20 meeting pekan lalu, Trump sempat mendapatkan kecaman keras dari 19 negara anggota lainnya yang masih ingin menjalankan Traktat Paris tersebut.

Beberapa waktu lalu, Rusia masih mempertanyakan keefektifan pemangkasan produksi tersebut ditengah gelombang produksi minyak AS yang membabi-buta serta makin rendahnya permintaan impor minyak dari beberapa negara industri besar di Asia seperti China, India dan Jepang.

Dan usaha OPEC untuk menginginkan harga minyak membaik sedikit berhasil setelah Libya dan Nigeria akan diundang dalam pertemuan di Rusia di 24 Juli ini yang akan membahas mengenai penilaian ulang terhadap pemangkasan produksi minyak 1,8 juta barel perhari.

Akan diikutsertakannya Nigeria dan Libya dalam pemangkasan minyak lebih lanjut dari OPEC, membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Agustus di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk perdagangan kemarin ditutup menguat $0,32 atau 0,72% di level $44,55 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak September di pasar ICE Futures London ditutup menguat $0,26 atau 0,56% di harga $46,97 per barel.

Seperti kita ketahui bahwa produksi minyak Nigeria hingga sekarang mencapai 1,6 juta barel perhari, atau naik 200 ribu barel perhari sejak Oktober tahun lalu. Libya juga akan diikutsertakan dalam pemangkasan produksi minyak OPEC demi perbaikan harga minyak dunia. Libya sendiri mempunyai besaran produksi sebesar 1 juta barel perhari atau sudah naik 400 ribu barel perhari sejak perhitungan dari Oktober tahun lalu.

Sumber berita: Bloomberg, Investing, MarketWatch, Reuters
Sumber gambar: newsinenglish (.no)