Harga Minyak Dalam Ruang Aksi Beli Kembali

0
403

JAVAFX – Berita komoditas di hari Kamis(7/12/2017), harga minyak dalam ruang aksi beli kembali pada perdagangan sore hari ini pasca semalam mengalami tekanan yang sangat hebat akibat data pemerintah AS bahwa produksi minyak serpih AS serta persediaan bensinnya mengalami kenaikan sehingga terjadi kepanikan jual untuk melepas keuntungannya sejenak pasca harga minyak yang naik 40% sejak pertengahan tahun ini.

Alhasil membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Januari di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara menguat $0,18 atau 0,32% di level $56,14 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak Januari di pasar ICE Futures London sementara sedang menguat $0,23 atau 0,38% di harga $61,45 per barel.

Pada perdagangan bursa komoditi dari pagi hingga siang diawal pekan ini, harga minyak WTI dan Brent bergerak serasi namun kedua jenis minyak ini nampaknya sudah bergerak dan berirama ke sisi penguatannya kembali sebagai bentuk aksi beli kembalk alias buyback.

Aksi beli inipun juga tidak besar karena masih ada kekuatiran investor setelah akhir pekan lalu melihat laporan dari Baker Hughes bahwa 2 rig kembali aktif dan menjadi total 749 sehingga dapat diartikan bahwa produksi minyak AS akan makin membesar. Dan semalam EIA menyatakan bahwa produksi minyak mentah AS mengalami kenaikan lagi sebesar 25 ribu bph menjadi 9,7 juta bph, angka produksi tertinggi lagi sejak EIA mencatatnya di 1983.

Kemarin pagi American Petroleum Institutes atau API telah mengeluarkan laporan persediaan minyak AS dimana persediaan minyak mentahnya di pekan lalu mengalami 5,5 juta barel, sedangkan persediaan bensin naik 9,2 juta barel serta persediaan minyak bakar dan minyak solar mengalami naik sebesar 4,3 juta barel. Dan berdasar data resmi pemerintah AS yang dirilis oleh EIA bahwa persediaan minyak mentah pemerintah mengalami penurunan sebesar 5,6 juta barel.

Penurunan ini disebabkan oleh terganggunya jalur pipa minyak Kanada ke AS yang beberapa pekan ini kebetulan ada penutupan hampir seminggu lamanya. Sedangkan persediaan bensin mengalami kenaikan sebesar 6,8 juta barel serta persediaan solar dan minyak pemanas juga mengalami kenaikan sebesar 1,7 juta barel.

Kapasitas terpasang kilang penyulingan AS mengalami kenaikan dari 92,6% menjadi 93,8%, menandakan kegiatan penyulingan minyak AS terus alami peningkatan dan membuat persediaan bensin dan minyak solar di AS menjadi membesar sehingga dikuatirkan investor akan ada penurunan permintaan konsumsi dimana hal ini merupakan kejadian yang tidak biasa ada ketika memasuki bulan Desember, sehingga investor cemas akan pasokan minyak yang berkelebihan dikemudian hari dimana kapasitas penyulingan akan turun sehingga harga mempunyai tren yang negatif hingga akhir tahun.

Nyatanya juga pasar sebetulnya masih optimis dengan kenaikan harga minyak setelah OPEC melaporkan telah berhasil menurunkan produksi bulanannya menjadi 32,35 juta bph atau turun 300 ribu bph di November. Tingkat kepatuhan produksi minyak OPEC ini melebihi ekspektasi pemangkasan komitmennya sebesar 112% atau naik dari bulan sebelumnya yang hanya 92% dari total 32,50 juta bph. Hal ini bisa diartikan bahwa komitmen OPEC akan dijaga penuh agar harga minyak dunia tidak turun drastis seperti semalam.

Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, CNBC
Sumber gambar: Reuters