Harga Minyak Membaik Jelang Data EIA

0
75

JAVAFX – Harga minyak membaik jelang data EIA rilis nanti malam dimana penguatan sore ini didukung oleh menipisnya stok minyak AS menurut API tadi pagi.
Laporan American Petroleum Institute tadi pagi menyatakan bahwa stok minyak AS mengalami penurunan kembali di minggu lalu sebesar 5,8 juta barel menjadi total 503,7 juta barel. Penurunan ini terjadi menurut API karena beberapa kilang minyak AS ada yang ditutup kembali serta beberapa dalam kondisi pemeliharaan.
Malam ini Energy Information Administration akan merilis persediaan minyak pemerintah AS, bila stok naik maka harga minyak bisa turun kembali. Seperti diingat bahwa data antara EIA dengan API seringkali berlawanan hasilnya. Mundurnya jadwal rilis data stok minyak pemerintah AS karena di Selasa lalu pasar komoditi AS libur hari Kemerdekaan.
Beberapa konsultan keuangan dan konsultan minyak sendiri tadi pagi juga mulai menampakkan rasa optimis bahwa harga minyak akan bergerak diatas harga $50 perbarel lagi di kuartal ini dan tahun depan.
Setelah awal pekan lalu BMI Research menyatakan bahwa rata-rata harga minyak Brent bisa di angka $54 per barel hingga akhir tahun ini dan rata-rata $55 di 2018 nanti. Sedang rata-rata minyak WTI di sisa tahun ini bisa mencapai angka $51 perbarel dan $52 perbarel ditahun depan.
Semalam Bank Saxo Denmark juga optimis bahwa harga minyak dunia akan kembali diatas $50 perbarel di beberapa pekan mendatang. Namun pihaknya juga akan menurunkan target harga minyak untuk tahun 2018 bila Rusia dan OPEC gagal mempertahankan komitmen pemangkasan produksi minyaknya sebesar 1,8 juta barel perhari.
Sebelumnya harga minyak mengalami kenaikan terus-menerus pasca turunnya produksi minyak AS akibat penutupan beberapa ratus kilang minyaknya akibat gangguan cuaca. Bahkan akhir pekan lalu, Baker Hughes melaporkan bahwa kilang minyak lepas pantai AS atau rig terdapat 2 lokasi yang ditutup, mengakhiri minggu ke 23 aktifnya rig AS sejak tahun lalu.
Sejauh ini jumlah rig yang aktif hingga sekarang lebih besar 430an buah dibanding tahun lalu sehingga memang kondisi produksi minyak di AS lambat laun mengalami kenaikan dan diperkirakan akhir tahun mencapai 10 juta barel perhari.
Menurunnya stok minyak AS tadi pagi membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Agustus di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak menguat $0,64 atau 1,42% di level $45,77 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak September di pasar ICE Futures London untuk sementara menguat $0,64 atau 1,34% di harga $48,43 per barel.
Pada perdagangan sehari sebelumnya harga minyak mengalami tekanan hebat dimana Rusia rupanya enggan untuk menambah jumlah komitmen produksi minyak OPEC yang harus dipangkas lebih dari 1,8 juta barel perhari. Jelang pertemuan OPEC dan 11 negara anggota non-OPEC lainnya di 24 Juli mendatang yang akan diselenggarakan di Rusia, tentu membuat suasana menjadi tidak kondusif.
Sepertinya Rusia beranggapan bahwa produksi minyak AS yang tinggi tentu membuat komitmen pemangkasan OPEC tersebut akan sia-sia, apalagi ekspor minyak OPEC sendiri di Juni lalu menjadi 25,92 juta barel perhari atau naik 450 ribu barel perhari dari bulan sebelumnya. Angka tersebut lebih tinggi 1,92 juta barel perhari dibanding tahun lalu, demikian ungkap Thomson Reuters tadi pagi.
Sumber berita: Bloomberg, Investing, MarketWatch, Reuters
Sumber gambar: The Kurdish Project