Harga Minyak Stabil Berpijak Pada Pulihnya Permintaan Global

0
12

JAVAFX – Harga minyak stabil pada hari Selasa (29/06/2021) karena meluasnya harapan atas pemulihan permintaan, didorong oleh komentar dari sekretaris jenderal OPEC. Disisi lain, sejumlah pembatasan perjalanan akibat merebaknya varian Delta pada virus Covid-19 yang sangat menular turut membayangi perdagangan.

Harga minyak mentah berjangka global, Brent ditutup naik 8 sen, atau 0,1%, menjadi $74,76 per barel, setelah merosot 2% pada hari Senin. Sementara harga minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) di bursa berjangka AS ditutup naik 7 sen, atau 0,1%, pada $72,98 per barel, setelah mundur 1,5% pada hari Senin.

Permintaan pada tahun 2021 diperkirakan akan tumbuh sebesar 6 juta barel per hari (bph), dengan 5 juta barel per hari di paruh kedua, demikian proyeksi yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo pada pertemuan Komite Teknis Gabungan OPEC+, sebuah aliansi yang terdiri dari OPEC. negara, Rusia dan sekutu mereka. Sayangnya, ada ‘wild card’ saat ini berupa ‘Varian Delta’ dari pandemi yang mengakibatkan meningkatnya kasus dan pembatasan baru di banyak wilayah, sambung Barkindo.

Kartel ini diperkirakan akan meningkatkan produksi secara bertahap sebagai tanggapan atas permintaan. Sebagaimana pernyataan Barkindo yang menunjukkan bahwa OPEC tidak akan meningkatkan produksi cukup cepat untuk memenuhi permintaan.

Disisi lain, perkiraan permintaan OPEC menunjukkan bahwa pada kuartal keempat pasokan minyak global akan turun dari permintaan sebesar 2,2 juta barel per hari, memberikan ruang bagi produsen untuk setuju menambah produksi.

Pasar mengharapkan peluncuran program vaksinasi untuk mencerahkan prospek permintaan, bahkan ketika varian baru meningkat. Dimana pada beberapa bulan terakhir tidak berubah: perang melawan virus secara bertahap dimenangkan, ekonomi global dan permintaan minyak pulih. Pasokan minyak sedang dikelola secara efektif. Oleh karena itu, penurunan mungkin dipandang oleh para pembeli yang bersemangat sebagai peluang pembelian yang menarik.”

Pasar telah tumbuh relatif kebal terhadap perkembangan COVID-19, tetapi jika penguncian terjadi di pusat permintaan yang lebih besar di Asia, sehingga mungkin terlihat ada ketidakpedulian pasar yang mereda.

Spanyol dan Portugal, sebagai lokasi tujuan liburan musim panas favorit bagi orang Eropa, memberlakukan pembatasan baru pada warga Inggris yang tidak divaksinasi pada hari Senin, sementara warga Australia juga menghadapi pembatasan yang lebih ketat karena penyebaran virus di seluruh negeri.

Selanjutnya, para investor akan melihat data inventaris minyak Departemen Energi AS terbaru pada hari Rabu untuk isyarat pada prospek permintaan. Pada perdagangan di bursa berjangka, harga miyak utures naik dalam perdagangan after-market setelah data ekonomi AS yang menunjukkan angka industri yang dirilis Selasa malam menunjukkan persediaan minyak mentah AS turun pekan lalu sementara stok bahan bakar naik, menurut dua sumber pasar. Pasokan minyak mentah turun 8,2 juta barel, persediaan bensin naik 2,4 juta barel dan stok sulingan naik 428.000 barel, sebagaimana data dari American Petroleum Institute menunjukkan.