Harga Minyak Stabil Namun Siap Turun

0
30
Large Offshore oil rig drilling platform at sunset and beautiful sky in the gulf of Thailand

JAVAFX – Harga minyak stabil pada perdagangan hari Kamis (26/09/2019) tetapi menuju kerugian dalam catatan kinerja sepekan. Desakan turun bersumber dari sentimen akan adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi China yang dapat meredam prospek permintaan dan pemulihan yang lebih cepat dari perkiraan dalam output Saudi.

Harga minyak mentah Brent turun 6 sen menjadi $ 62,68 per, sementara minyak mentah AS naik 18 sen menjadi $ 56,59 per barel. Namun keduanya turun 2,6% dalam sepekan ini. Brent, yang berada di jalur untuk kerugian mingguan terbesar dalam tujuh minggu, tepat di atas levelnya sebelum serangan 14 September pada fasilitas Saudi yang awalnya mengurangi separuh produksi kerajaan.

Arab Saudi menyatakan telah memulihkan kapasitas menjadi 11,3 juta barel per hari. Saudi Aramco belum mengonfirmasi sepenuhnya kembali online.

Sementara Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan pada hari Jumat (27/09/2019) bahwa pihaknya mungkin akan memangkas estimasi pertumbuhan permintaan minyak global untuk 2019 dan 2020 jika ekonomi global melemah lebih lanjut.

“Itu akan tergantung pada ekonomi global. Jika ekonomi global melemah, yang sudah ada beberapa tanda, kita dapat menurunkan ekspektasi permintaan minyak, ”kata Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol kepada Reuters.

Di Cina, sebagai negara dengan  ekonomi terbesar kedua di dunia dan importir minyak mentah terbesar, perusahaan industri melaporkan kontraksi laba pada Agustus. Secara mengejutkan terjadi lonjakan persedian minyak mentah AS sebesar 2,4 juta barel pada pekan lalu sehingga menekan harga.

Tarif pengiriman minyak utama dari Timur Tengah ke Asia meroket sebanyak 28% pada hari Jumat di pasar pengiriman minyak global, ditakuti oleh sanksi AS terhadap unit raksasa Cina COSCO karena dugaan keterlibatan dalam mengangkut minyak mentah keluar dari Iran. Kapal COSCO sama dengan sekitar 7,5% dari armada kapal super dunia, data Refinitiv menunjukkan.

Rincian yang muncul terkait dengan penyelidikan impeachment ke Presiden AS Donald Trump juga membantu sentimen permintaan, kata para analis.(WK)