Harga Minyak Tetap Di Jalur Penguatannya

0
35

JAVAFX– Harga minyak tetap di jalur penguatannya pada perdagangan minyak jelang sore hari ini sebagai bentuk aksi beli kembali atau buyback tetap muncul seiring dengan mulai redanya ketegangan perang dagang AS dan China dengan akan muncul negosiasi baru.

Sebelumnya harga minyak membaik setelah EIA melaporkan bahwa persediaan minyak mentah pemerintah AS mengalami penurunan sebesar 4,6 juta barel, jauh di bawah perkiraan pasar di mana ada kenaikan persediaan sebesar 246 ribu barel.
Dukungan kenaaikan harga minyak sendiri ada karena AS kali ini mau untuk segera berunding dengan pihak China untuk menuntaskan ketegangan akibat perang tarif produk dari kedua negara tersebut. Kondisi ini tentu menggugah keyakinan beli minyak dari China bahwa kondisi aktivitas manufakturnya tidak akan menurun bila ada kesepakatan.

Hal ini membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Mei di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara menguat $0,29 atau 0,46% di level $63,66 per barel. Sedangkan minyak Brent kontrak Mei di pasar ICE Futures London untuk sementara menguat $0,34 atau 0,50% di harga $68,36 per barel.

Produksi minyak Rusia di bulan lalu dilaporkan sebesar 10,97 juta bph, mengalami kenaikan dari 11 bulan sebelumnya yang bertahan di angka produksi 10,95 juta bph. Rusia seperti kita ketahui telah ikut berkomitmen menjaga pasokan minyak dunia sejak awal 2017 hingga sekarang di mana bersama OPEC dan 10 negara produsen minyak dunia non-OPEC telah sepakat untuk mengurangi pasokan minyak sebesar 1,8 juta bph.

Sejauh ini, investor makin khawatir terhadap komitmen pembatasan pasokan minyak 1,8 juta bph akan ternoda akibat naiknya produksi minyak Rusia tersebut. Beruntung bahwa produksi minyak OPEC di Maret lalu menurut Reuters, dilaporkan mengalami penurunan sebesar 170 ribu bph menjadi 32,04 juta bph, sedikit diatas produksi terendah OPEC di April tahun lalu yang mencapai 31,9 juta bph. Penurunan produksi minyak OPEC ini lebih banyak berasal dari Venezuela di mana produksinya turun sebesar 100 ribu bph menjadi 1,51 juta bph, jauh di bawah produksi normalnya sebesar 2 juta bph.

Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, CNBC
Sumber gambar: CNBC