Hong Kong Kian Menegang

0
38

JAVAFX – Situasi Hong Kong yangvkian mencemaskan sekaligus memperhatinkan tengah menjadi sorotan dimata dunia Internasional. Berbagai unjuk rasa dengan aksi kekerasan terus berlanjut dalam empat hari terakhir dan Beijing saat ini tengah lagi diuji kesabarannya.

Para pengunjuk rasa prodemokrasi Hong Kong menentang pemerintah China di Hong Kong dengan aneka barikade dan diwarnai bentrokan dalam empat hari berturut-turut sejak awal pekan ini.

Aparat keamanan Hong Kong dikerahkan untuk mengawasi dan meningkatkan kewaspadaan ditengah spekulasi akan diberlakukannya jam malam di kota itu mulai akhir pekan ini.

Pada Kamis (14/11) lalu, jalan utama di pusat kota terputus, layanan kereta dihentikan serta beberapa sekolah dan universitas ditutup. Para demonstran mengenakan pakaian hitam dan bertopeng, demonstran juga mendirikan barikade di jalan utama pusat bisnis, merusak fasilitas umum dan di stasiun kereta api, membuka front konfrontasi dengan polisi huru-hara di berbagai lokasi.

Krisis yang dialami Hong Kong selama lima bulan memasuki fase baru pada Senin pekan ini ketika para demonstran memperbanyak aksi di berbagai tempat dan waktu. Adapun dalam aksi yang mereka lakukan diduga menjadi taktik agar aparata keamanan kewalahan.

Otoriats Hong Kong telah mengerahkan sejumlah anggotanya dan juga kemungkinan meminta bantuan pada para sipir penjara dan mencari bala bantuan lainnya untuk menghambat laju para pengunjuk rasa melebarkan aksinya.

Anggota parlemen Starry Lee, yang berasal dari partai pro-Beijing juga mendesak pemerintah untuk mengerahkan petugas tambahan, pasukan suka rela paruh waktu dari warga sipil dan dari mantan perwira biasanya dikerahkan untuk mengatur lalu lintas dan mengendalikan masa.

Para pengunjuk rasa memulai aksinya pada bulan Juni lalu, ketika jutaan orang turun ke jalan menyuarakan kemarahan atas rencana Pemerintah Hong Kong memberlakukan Rancangan Undang-Undang Ekstradisi. Yang dimana ketika warga di Hong Kong yang diduga berbuat kriminal bisa diekstradisi untuk diadili di China Daratan.

Mereka khawatir akan kehilangan kebebasan dibawah Pemerintahan China, yang telah memerintah bekas jajahan Inggris itu sejak tahun 1997. Pengunjuk rasa menuntut hak memilih pemimpin secara bebas dan mendesak penyelidikan independen atas dugaan kebrutalan polisi.

Pemerintah China memperingatkan, Beijing bersiap untuk mengekang kebebasan warga dan mengindikasikan langkah-langkah pengamanan yang ekstra di Hong Kong.

Ketakutan terbesar bagi warga di Hong Kong dimana secara benar China akan menindaklanjuti ancaman itu untuk mengerahkan semua pasukan militernya dari wilayah China daratan. Namun disisi lain, Pemerintah Hong Kong tengah mempertimbangkan pemberlakuan jam malam di seluruh wilayah Hong Kong.