IMF memperkirakan bahwa sepertiga dari negara-negara di seluruh dunia akan mengalami kontraksi di akhir tahun 2022 ini atau di tahun 2023 dan dalam waktu dekat akan alami resesi. Jerman dan Italia akan menjadi negara maju pertama yang masuk ke dalam resesi di tahun 2023 nanti. Ekonomi Jerman akan menyusut 0.3% sementara Italia akan berkontraksi 0.2%. Penyebab kontraksi itu di karenakan Jerman dan Italia sangat bergantung industrinya kepada impor gas Rusia.
Amerika Serikat juga di prediksi oleh IMF akan mengalami resesi dalam waktu enam hingga sembilan bulan mendatang. Bank dunia mengatakan bahwa kebijakan suku bunga yang agresif akan menyulitkan pemulihan ekonomi global sehingga akan membuat banyak negara jatuh ke dalam jurang resesi.
Karena kondisi ekonomi global saat ini, IMF akhirnya memangkas proyeksi ekonomi global tahun 2023 dari 2.9% ke 2.7%. Mereka menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi global tahun depan merupakan pertumbuhan ekonomi yang terlemah sejak tahun 2001 di luar masa pandemi dan krisis keuangan global. Ekonomi negara maju di tahun 2023 di perkirakan tumbuh 1.3%, turun dari proyeksi sebelumnya 1.5% dan negara berkembang di perkirakan tumbuh 3.6%, turun dari sebelumnya 3.7%. IMF juga memproyeksikan bahwa inflasi global di tahun 2022 sebesar 8.8% dan di tahun 2023 menjadi 6.5%.
