Jaksa Agung AS Tunjuk Penasehat Khusus Penyelidikan Trump

0
78
President Donald Trump speaks in the Diplomatic Room of the White House on Nov. 26, 2020.

Jaksa Agung Amerika Merrick Garland pada Jumat (18/11) mengumumkan ia menunjuk veteran jaksa Jack Smith sebagai penasehat khusus atas dua penyelidikan federal terhadap mantan presiden Donald Trump yang sedang berlangsung, hanya beberapa hari setelah Trump mengumumkan pencalonan dirinya kembali di pemilu 2024.

“Saya sangat percaya bahwa proses normal departemen ini dapat menangani semua penyelidikan dengan integritas, dan saya juga percaya bahwa menunjuk seorang penasehat khusus saat ini adalah hal yang tepat.

Keadaan luar biasa yang ada menuntut hal itu,” ujar Garlad dalam sebuah pernyataan singkat di televisi.

Garland juga memaparkan bahwa Smith, mantan kepala bagian integritas publik di Departemen Kehakiman, dan sekaligus mantan kepala jaksa untuk pengadilan khusus di Den Haag, akan kembali ke Washington DC untuk segera mengambil alih penyelidikan.

Dua Investigasi Terkait Trump Investigasi pertama dipusatkan pada apakah “seseorang atau entitas, telah secara tidak sah mencampuri peralihan kekuasaan setelah pemilihan presiden tahun 2020, atau proses sertifikasi suara electoral college yang diadakan pada atau sekitar tanggal 6 Januari 2021,” ujar Garland merujuk pada upaya Trump dan rekan-rekannya untuk membatalkan hasil pemilu presiden terakhir.

Penyelidikan kedua melibatkan penanganan dokumen-dokumen rahasia dan catatan lain oleh Trump, serta kemungkinan menghalang-halangi penyelidikan federal.

Trump belum didakwa dalam kedua kasus tersebut.

Pencalonan Trump Sebagai Kandidat Capres 2024 Perumit Kapabilitas Departemen Kehakiman Berdasarkan perkembangan terakhir, termasuk pengumuman Trump bahwa ia adalah calon presiden dalam pemilu presiden berikutnya, dan niat presiden yang saat ini menjabat untuk ikut bertarung, saya menyimpulkan ada kepentingan publik untuk menunjuk seorang penasehat khusus,” ujar Garland, yang saat berbicara diapit beberapa pejabat tinggi Departemen Kehakiman.

Pengumuman Garland itu disampaikan tiga hari setelah Trump mengumumkan pencalonan dirinya kembali, sebuah langkah yang memperumit kapabilitas Departemen Kehakiman untuk menyelidiki mantan dan calon saingan presiden saat ini.

Meskipun Departemen Kehakiman melakukan penyelidikannya secara independen dari Gedung Putih, Garland adalah orang yang secara politis ditunjuk oleh presiden.

Garland: Penunjukkan Penasihat Khusus Perkuat Komitmen Penunjukkan penasihat khusus ini “menggarisbawahi komitmen departemen terhadap independensi dan akuntabilitas dalam hal-hal yang sangat sensitif,” ujar Garland seraya menambahkan “ini memungkinkan jaksa dan agen-agen melanjutkan pekerjaan mereka dengan cepat dan membuat keputusan yang hanya dipadu oleh fakta dan hukum.” Penasehat khusus adalah jaksa penuntut yang ditunjuk untuk menyelidiki dugaan pelanggaran hukum federal ketika ada konflik kepentingan yang menghalangi Departemen Kehakiman melakukan penyelidikan.

Berdasarkan peraturan di Departemen Kehakiman, penasehat khusus hanya dapat dipecat oleh jaksa agung atau pihak yang ditunjuk.

Dalam sebuah pernyataan, Smith mengatakan ia akan “melakukan penyelidikan yang ditugaskan dan tuntutan apapun yang mungkin timbul akibat penyelidikan tersebut, secara independent dan mengikuti tradisi terbaik Departemen Kehakiman.” “Di bawah pengawasan saya, langkah investigasi tidak akan berhenti atau ditangguhkan,” ujar Smith.

“Saya akan melakukan penilaian independent dan melakukan penyelidikan dengan cepat dan menyeluruh ke hasil apapun yang ditentukan oleh fakta dan hukum.” Trump Menolak Kehadiran Penasihat Khusus Berbicara di Fox News Digital pada Jumat malam, Trump mengatakan “saya telah mengalami hal ini selama enam tahun.

Enam tahun saya mengalaminya.

Saya tidak akan mengalaminya lagi,” ujar Trump.

“Saya berharap Partai Republik memiliki keberanian melawan hal ini.” Mantan penasehat khusus Robert Mueller menjadi duri di pihak Trump ketika ia menyelidiki dugaan hubungan antara tim kampanye Trump tahun 2016 dan Rusia.

Namun, akhirnya ia tidak menemukan bukti kon