Kegagalan Memenuhi Target Produksi Mendorong Harga Minyak Naik

0
33

Jika OPEC+ terus gagal dalam memberikan target produksi minyaknya di tengah meningkatnya permintaan dan persediaan pada posisi terendah multi-tahun, harga minyak akan tetap di bawah tekanan ke atas dan ditetapkan untuk lebih banyak volatilitas, Badan Energi Internasional (IEA) pada hari Jumat (11/02/2022). Kesenjangan antara produksi OPEC+ dan tingkat targetnya melonjak hingga 900.000 barel per hari (bph) pada Januari, demikian menurut IEA dalam Laporan Pasar Minyak untuk Februari.

Perkiraan tingkat pertumbuhan global tahun ini sebagian besar tetap tidak berubah, kata badan tersebut, memperkirakan permintaan minyak dunia akan meningkat sebesar 3,2 juta barel per hari tahun ini dan mencapai 100,6 juta barel per hari, karena pembatasan untuk menahan penyebaran COVID mereda.

Pada saat yang sama, tingkat pasokan secara global terus menyusut. Stok minyak dari OECD turun tajam 60 juta barel pada bulan Desember, dipimpin oleh penarikan besar-besaran di industri sulingan menengah di semua wilayah, perkiraan IEA. Persediaan minyak di negara maju adalah 355 juta barel lebih rendah dari tahun lalu dan terendah dalam tujuh tahun. Data awal untuk Januari menunjukkan stok industri OECD turun lagi 13,5 juta barel.

Pasokan minyak global hanya naik 560.000 bph menjadi 98,7 juta barel per hari pada Januari, sebagian besar dari negara-negara di luar pakta OPEC+, sementara OPEC+ terus menunjukkan kinerja “kronis” dibandingkan target.

“Jika kesenjangan yang terus-menerus antara produksi OPEC+ dan tingkat targetnya berlanjut, ketegangan pasokan akan meningkat, meningkatkan kemungkinan lebih banyak volatilitas dan tekanan ke atas pada harga. Tetapi risiko ini, yang memiliki implikasi ekonomi yang luas, dapat dikurangi jika produsen di Timur Tengah dengan kapasitas cadangan harus mengkompensasi mereka yang kehabisan,” kata IEA.

Masalah terkait dengan kapasitas cadangan ini sebetulnya bisa diselesaikan oleh hanya dua negara, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA). Iran satu sisi juga dapat menambahkan 1,3 juta bph ke pasar jika pembicaraan nuklir berhasil dan sanksi AS terhadap ekspor minyak Iran dihapus.

“Jika pemotongan OPEC+ sepenuhnya dibatalkan, blok tersebut dapat meningkatkan produksi sebesar 4,3 juta bph. Tentu saja, itu akan mengorbankan kapasitas cadangan efektif, yang bisa turun menjadi 2,5 juta bph pada akhir tahun dan akhirnya dapat ditahan hamper seluruhnya oleh Arab Saudi dan, pada tingkat lebih rendah, UEA,” demikian jelas agensi tersebut. (WK)