Keyakinan Penguatan Emas Makin Nampak Pasca Fed Minutes

0
66

JAVAFX – Analisa fundamental di hari Kamis(12/10/2017), keyakinan penguatan emas makin nampak pasca Fed minutes di perdagangan hari ini, dimana kinerja penguatan emas diyakinkan ketika kenaikan suku bunga the Fed seperti akhir tahun lalu.

Ujung pertaruhan harga emas di hari ini berkat hasil rapat suku bunga the Fed yang terakhir, dengan dorongan dapat melewati level psikologis $1300 pertroy ounce, seperti ketika the Fed menaikkan suku bunganya terakhir kali di Desember 2016 lalu. Secara tidak dinyana bahwa kebiasaan yang terjadi di pasar malahan membuat emas sendiri dikoleksi investor, apalagi Trump sendiri masih banyak masalah didalam negerinya.

Sejauh ini juga greenback atau dolar AS tetap mudah untuk digempur kembali oleh mata uang utama dunia lainnya juga oleh emas sekaligus karena sepertinya harus sedikit istirahat penguatannya jelang rilisnya beberapa data inflasi dan pertumbuhan ekonomi AS yang akan mulai malam nanti hingga esok malam.

Seperti kita ketahui beberapa gejolak ekonomi di Inggris dan politik di Korea serta Eropa, sedikit menahan pergerakan greenback semalam sehingga hal ini membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $0,10 atau 0,01% di level $1293,90 pertroy ounce.

Gejolak politik diawal pekan kemarin, kemungkinan masih akan terus berlanjut di hari ini seiring dengan makin memanasnya situasi geopolitik Korea dan Catalonia yang masih terdapat tarik-ulur kedaulatannya juga masih dapat melemahkan dolar AS sewaktu-waktu juga. Sehingga situasi seperti itu dapat memunculkan aksi-aksi safe haven atau bisa dikata melemahkan posisi dolar AS, khususnya di emas, sebagai bagian pengamanan sementara investasinya, sehingga risk appetite atau aset-aset yang beresiko untuk sementara segera ditinggalkan sejenak. Kondisi ini masih terjadi hingga hasil data inflasi dan penjualan eceran AS di akhir pekan nanti.

Namun perlu diketahui bahwa tingkat perkiraan pasar terhadap suku bunga the Fed sudah mendekati 90% sehingga dapat dipastikan pula hal tersebut memang akan terjadi, seperti dini hari tadi, ketika paparan hasil rapat suku bunga the Fed yang terakhir, para anggota rapat masih melihat kekuatirannya ketika suku bunga rendah namun pertumbuhan tenaga kerja dan upah tidak mengimbanginya meski inflasi masih rendah.

Namun sebetulnya inflasi inti tahunan AS sudah herada di angka 1,7%, sedangkan pertumbuhan upah 2,9% pertahunnya dan tingkat suku bunga the Fed 1% hingga 1,25%. Perkembangan perputaran uang atau money supply juga melebihi $3,9 trilyun, mendekati angka tertinggi akhir 2016, bila ini tidak ditarik dengan kenaikan suku bunga maka peredaran uang di pasar akan tertinggi sepanjang sejarah ekonomi the Fed, dan tentunya kemampuan the Fed dalam mengatasi gejolak ekonomi akan semakin berkurang.

Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: Business Insider