Rusia dan Turki sepakat untuk memindahkan milisi YPG

0
43
Russian President Vladimir Putin, right, listens to Turkish President Recep Tayyip Erdogan during their meeting in the Bocharov Ruchei residence in the Black Sea resort of Sochi, Russia, Tuesday, Oct. 22, 2019. Welcoming the Turkish leader in Russia's Black Sea resort of Sochi on Tuesday, Putin said their meeting is very important in the current tense situation in Syria. (Alexei Druzhinin/Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

JAVAFX – Turki dan Rusia telah sepakat untuk memindahkan milisi YPG Kurdi Suriah ke wilayah lebih dari 30 km dari perbatasan Turki dan pasukan Turki dan Suriah akan menggelar patroli gabungan di zona aman di Suriah utara.

Mulai Rabu (23/10) siang waktu setempat, polisi militer Rusia dan penjaga perbatasan Suriah akan memfasilitasi pemindahan anggota dan persenjataan YPG ke wilayah di luar zona aman. Misi ini akan dilakukan dalam waktu sekitar enam hari.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov memuji kesepakatan itu sebagai salah satu yang akan menghentikan pertumpahan darah di wilayah itu. Adapun Presiden Turki Tayyip Erdogan menyatakan Turki tidak memiliki desain tentang wilayah Suriah itu saat pihaknya terus mendesak YPG ke selatan.

YPG menjadi komponen utama Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang selama bertahun-tahun bekerja sama dengan pasukan Amerika Serikat memerangi militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). YPG juga akan meninggalkan kota Tel Rifaat dan Manbij dengan kesepakatan yang dibuat oleh Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin di resor Sochi, Laut Hitam Rusia.

Seperti yang dilansir dari laman Reuters, Erdogan mengatakan bahwa, “Tujuan utama operasi ini untuk mengusir organisasi teror PKK/YPG dari wilayah itu dan memfasilitasi kembalinya para pengungsi Suriah.”

Turki menganggap YPG sebagai teroris karena terkait dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang melancarkan pemberontakan di wilayah Turki tenggara.

Erdogan menambahkan bahwa “Operasi ini juga menjamin integritas wilayah dan kesautan politik Suriah. Kami tak pernah memiliki minat pada tanah dan kedaulatan Suriah.”

Pasukan Turki dan Rusia juga akan menggelar patroli gabungan di Suriah utara dalam radius 10 km dari perbatasan Turki. Turki dan Rusia akan bekerja sama untuk memulangkan pengungsi Suriah di Turki.